Nasional

Yenny Wahid Dirikan Pesantren Perempuan Programmer Qoryatus Salam

Sel, 22 Februari 2022 | 04:33 WIB

Yenny Wahid Dirikan Pesantren Perempuan Programmer Qoryatus Salam

Yenny Wahid, Founder Pesantren Koding Qoryatus Salam Sleman, Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Perkembangan teknologi yang begitu pesatnya menuntut semua orang agar bisa menguasainya sehingga bisa membantu memecahkan berbagai masalah yang ada.


Hal ini disadari betul oleh Yenny Wahid, Putri KH Abdurrahman Wahid, yang memutuskan untuk mendirikan sebuah pesantren programmer (pemrograman) bernama Pesantren Koding Qoryatus Salam yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.

 

Aktivis kelahiran Jombang pada 29 Oktober 1974 ini mengatakan bahwa banyak orang yang terus memacu dan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh manusia.


“Sebagian masyarakat yang bisa memanfaatkan teknologi dengan positif akan terus memacu dan mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi umat manusia dan memecahkan masalahnya pada masa datang,” tulisnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).


“Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk mendirikan Pesantren Pemrograman Perempuan Qoryatus Salam di Peace Village Yogyakarta,” imbuh sosok yang memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh ini.


Nantinya, pesantren tersebut akan menjadi ruang belajar bagi para santriwati yang ingin belajar pemograman, tanpa meninggalkan akar identitasnya sebagai sosok santri.


Dikatakannya, alasan dirinya mendirikan pesantren yang dikhususkan bagi perempuan ini adalah untuk memberikan ruang bagi perempuan agar lebih banyak lagi yang menguasai teknologi.


“Alasan fokus kepada perempuan yakni saya ingin lebih banyak lagi perempuan yang berdaya dalam teknologi, dengan menjadi subjek teknologi sebagai pengguna, produsen, pengontrol dan pengembang,” urainya.


“Sehingga, saya ingin memfasilitasi para perempuan generasi muda untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pemrograman dan agama,” lanjutnya.


Ia berharap, nantinya dengan berdirinya pesantren ini akan ada banyak santriwati programmer yang memiliki wawasan agama yang moderat. "Mampu memiliki pola pikir memecahkan tantangan dalam berbagai aspek kehidupan sosial secara profesional,” bebernya.


“Mohon doa restu dan dukungan teman-teman sekalian, semoga inisiatif sederhana ini bisa memberikan manfaat dan memfasilitasi lebih banyak lagi masyarakat yang ingin mendigitalkan ide-ide dan gagasannya ke depan,” imbuhnya.


Rencananya, program ini akan diluncurkan pada Selasa (22/02/2022) melalui Channel YouTube Wahid Foundation.


“Sebuah kehormatan jika teman-teman bisa hadir secara virtual menyaksikan Peluncuran Pesantren Programmer,” tutupnya.


Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Muhammad Faizin