Obituari

Innalillahi, KH Burhanuddin Marzuki Depok Tutup Usia

Sel, 15 Juni 2021 | 13:45 WIB

Innalillahi, KH Burhanuddin Marzuki Depok Tutup Usia

KH Burhanuddin Marzuki. (Foto: Pesantren Qotrunnada)

Depok, NU Online

Ketua PCNU Kota Depok, Jawa Barat masa khidmat dua periode 2003-2013 KH Burhanuddin Marzuki telah meninggal dunia, Seni 14 Juni 2021 pukul 21.30. Pengasuh Pondok Pesantren Qotrunnada, Cipayung, Kota Depok ini meninggal dunia di RS Ciawi pada usia 51 tahun.

 

Almarhum Kiai Burhanuddin meninggalkan seorang istri dan lima anak. Para pentakziyah terdiri dari ulama, habaib, kiyai, ustadz, dan Nahdliyin melepas kepergian Kiai Burhanuddin ke peristirahatan terakhir di tengah Pondok Pesantren Qotrunnada.

 

"KH Burhanuddin Marzuki Bin KH Marzuki adalah Pengasuh Umum Pondok Pesantren Qotrun Nada dengan jumlah santri hampir 3000 santri. Beliau orang muda baru usia 51 tahun tapi pikir ucap dan sikap nya setara dan bahkan melebihi orang-orang yang diatas usia nya," terang KH Fakhruddin Murodih mewakili keluarga.

 

Kiai Fakhruddin mengungkapkan, bahwa keluarga  dan masyarakat merasa sangat kehilangan dengan sosok almarhum. Menurutnya, sebagai Ulama yang menyampaikan ilmu sekaligus teladan dalam sikap maupun ucapan.

 

Karena itu, menurutnya almarhum memiliki posisi khusus karena dalam pembinaan kemanusiaannya dipertajam bukan hanya wilayah akal tapi meliputi moral. "Posisi khusus manusia yang memiliki keadaan semacam itu salah satuny ada di Kota Depok. Maka ketika orang yang semacam itu hilang tugas dan perannya karena diwafatkan Allah itu menjadi sebuah bencana besar," paparnya. 

 

Dikatakannya sampai saat ini, banyak jamaah yang mengunjungi makam untuk membacakan doa bagi almarhum. Sebelumnya, sejumlah ulama nampak hadir di antaranya Habib Abu Bakar Azzabidi, KH Manarul Hidayat, KH Syihabuddin Ahmad, KH Yusuf Hidayat.

 

"Semoga almarhum dijadikan husnul khatimah dan keluarganya diberikan kesabaran," harapnya. 

 

KH Burhanuddin Marzuki adalah sosok kiai yang alim dan sederhana dalam keseharian. Almarhum juga dikenal sangat peduli dengan keilmuan Islam serta melestarikan tradisi keagamaan berlandaskan Aswaja. Selain memimpin pesantren juga aktif dalam organisasi NU.