Home Lapsus Warta Fragmen Quran New Keislaman Ramadhan Opini Tokoh Hikmah Download Kesehatan Lainnya Nasional Khutbah Cerpen Ubudiyah Daerah Sirah Nabawiyah Seni Budaya Internasional Risalah Redaksi Tafsir Hikmah Nikah/Keluarga Obituari Ramadhan Pustaka Humor

KH Mujib Qulyubi Kenang Sulton Fatoni: Produktif dalam Menulis

KH Mujib Qulyubi Kenang Sulton Fatoni: Produktif dalam Menulis
Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi. (Foto: istimewa)
Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi. (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Kabar wafatnya salah satu Ketua PBNU, H Muhammad Sulton Fatoni menimbulkan duka yang mendalam bagi orang-orang terdekatnya, termasuk bagi Katib Syuriyah PBNU, KH Mujib Qulyubi.

Kiai Mujib mengenang Sulton sebagai sosok yang komplit. Menurutnya, Sulton selalu semangat, enerjik, produktif dalam menulis, tegas, tegar dalam menghadapi ujian, pencinta ilmu, dan pencinta ulama.

“Itu kesan saya yang mendalam dan sekaligus kesaksian saya selama bergaul selama ini, baik di PBNU atau di Unusia Jakarta,” kata Kiai Mujib kepada NU Online, Kamis (8/8).

Ia misalnya mengemukakan satu contoh, yakni dalam hal ketegarannya. Sulton, katanya, sekalipun telah lama mengidap penyakit tumor dengan kondisi stadium 4, tapi sebagai sahabat, ia tidak pernah mendengarnya mengeluh.

“Tidak pernah satu kata pun, saya mendengarnya mengeluh. Perhatian, pikiran, dan tindakannya masih saja tertuju pada pengembangan kampus Unusia dan NU. Mulai dari tentang pembangunan fisik, intelektualitas, hingga dan jaringan kampus,” ucapnya.

Menurutnya, Sulton tipe orang yang senang berdiskusi, tapi jauh lebih senang eksekusi; Sulton senang dikunjungi, tapi lebih senang mengunjungi. Usia Sulton muda, tapi cara berpikirnya dewasa; Sulton suka bercanda, tapi sering membaca dan menulis; Sulton gemar berpikir, tapi juga sering hadir di majlis dzikir.

“Kita ngumpul dirumahnya. Kadang saling tukar pikiran dan kadang manaqiban. Pak atau Mas atau Cak Sulton Fatoni, umurnya tidak terlalu panjang, tapi jasa dan amalnya akan terus memanjang. Pengaruh dan warisan amal perbuatanya akan selalu menjadi penyejuk dan pendingin dalam alam barzahnya,” terangnya.

Ia berharap, segala amal Sulton selama hidupnya dapat menjadi pengaruh dan warisan bagi penerusnya. Hal itu sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Surat Yasin ayat 12:

انانحن نحي الموتى ونكتب ما قدموا و اثارهم : Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan jejak-jejak yang mereka tinggalkan.

“Selagi buku-buku Cak Sulton masih dibaca orang, selagi LAZISNU masih eksis, selagi Unusia Jakarta masih menjadi tempat belajar, selagi gagasan-gagasan baiknya masih dilaksanakan orang, maka selama itu pula akan mendapatkan واثارهم (pengaruh atau jejak yang ditinggalkan),” jelasnya. (Husni Sahal/Fathoni)


Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

Terkait

Obituari Lainnya

Terpopuler Obituari

Rekomendasi

topik

Berita Lainnya

×