Opini

KB Laki-laki dan Rahasia Istri Awet Muda dan Cantik

Kam, 11 Januari 2018 | 15:30 WIB

KB Laki-laki dan Rahasia Istri Awet Muda dan Cantik

Ilustrasi (stan.kz)

Oleh Muhamamd Ishom

Perempuan mana yang tidak menginginkan awet muda dan cantik? Hampir setiap perempuan menginginkannya. Maka apa saja yang ditawarkan dapat mewujudkan keinginan itu akan mereka buru atau lakukan sebisa mungkin. Sejauh ini ada dua cara bagi perempuan untuk awet muda dan cantik, yakni cara tradisonal seperti minum jamu dan cara modern seperti menggunakan kosmetik kimia atau dengan operasi bedah plastik. Banyak orang mengatakan istri Pak Salamun (bukan nama sebenarnya) awet muda dan cantik; maka pertanyaannya adalah cara apa yang dilakukan istrinya–Bu Fatimah (bukan nama sebenarnya)– sehingga memiliki predikat itu? 

Seorang kawan dari istri Pak Salamun yang seorang pejabat menyebut istrinya “Anak Semester Tujuh”. Sebutan itu dia berikan pertama kali ketika sama-sama mengikuti program IVLP (International Visitor Leadership Program) di Amerika Serikat September 2015. Seorang Putri Solo menyebut istri Pak Salamun “Cah Cilik” ketika Pak Salamun dan istrinya itu bertemu dengannya beberapa waktu lalu di sebuah acara pernikahan. Seorang ibu belum lama berlalu mengatakan hendak mencarikan istri Pak Salamun seorang suami karena ia mengira istrinya masih gadis.

Ketiga hal di atas, yakni sebutan “Anak Semester Tujuh”, “Cah Cilik” dan “Hendak Dicarikan Suami” merupakan bukti bahwa istri Pak Salamun awet muda. Padahal usianya genap 45 tahun. Usia 45 tahun tidak bisa dibilang muda, apalagi disebut “Cah Cilik”, sebab beberapa perempuan ternyata ada yang sudah mengalami menopause di usia 45. Bukankah menopause itu salah satu pertanda seorang perempuan mulai menua? 

Selain awet muda, seorang murid istri Pak Salamun di pesantren mengatakan, "Bu Fatimah itu kayak Maia Estianty. Coba tamatno!" Kalimat itu ditulisnya dalam sebuah status di Facebook. Selain itu, seorang kawan Pak Salamun sekaligus kawan istrinya mengatakan, “Yang mengatakan Bu Fathimah tidak cantik itu matanya mesti minus 12.”

Rahasianya

Pertanyaan sebagaimana disebutkan di awal disampaikan kepada Bu Fatimah – istri Pak Salamun – secara langsung. Ia menjawab bahwa ia tidak melakukan perawatan kecantikan secara serius apalagi khusus, baik dengan cara tradisional maupun modern. Ia hanya mengatakan bahwa dulu ketika masih punya baby kecil, dia sering memakai bedak baby untuk “mupuri” wajahnya. Sekarang dia tidak memakai bedak baby lagi karena sudah tidak punya. Ia memakai merek lain yang tidak mahal dan baru habis setiap 4 bulan karena dipakai secara irit. 

Terkait dengan pertanyaan mengapa bisa awet muda dan cantik padahal sudah pernah melahirkan beberapa orang anak, ia menjelaskan tidak ada rahasia khusus untuk itu kecuali bahwa sejak ia menikah di usia muda sampai sekarang di usianya 45 tahun, ia tidak pernah KB. Ia mengaku tubuhnya seteril dari semua alat kontrasepsi mulai dari, IUD (spiral), suntik KB, pil KB, dan sebagainya.  

(Baca juga: KB Seharusnya Dilakukan Laki-laki, Bukan Perempuan)
Ketika ditanya mengapa tidak KB tapi tidak punya anak banyak, ia menjawab bahwa yang KB adalah suaminya dengan metode tradisional yang disebut ‘azal (coitus erruptues) atau dalam bahasa Indonesia disebut “senggama terputus”. Ia mengaku bersyukur suaminya sangat mengerti dirinya sehingga banyak orang mengatakan ia awet muda dan cantik, tidak gendut, tidak ada flek-flek di wajahnya, dan sebagainya. Tentu saja ada beberapa metode ber-KB bagi laki-laki selain azal (coitus erruptues) di atas, dari yang hukumnya boleh hingga dilarang dalam agama dengan alasan-alasan tertentu. . 

Dari berbagai sumber terungkap pengakuan dari ibu-ibu yang ber-KB bahwa penggunaan alat-alat kontrasepsi bisa menimbulkan efek samping sebagaimana juga diungkapkan dalam sebuah artikel berjudul “Istri-istri dalam Belenggu Kontrasepsi” di situs magdalene.co pada tanggal 25 October 2017-10:21:50 WIB. Artikel itu ditulis oleh Birgitta Ajeng yang mantan wartawati di sebuah majalah kesehatan. Ia menulis bahwa alat-alat kontrasepsi dari pil KB, suntik KB dan KB spiral memiliki efek samping yang tidak ramah perempuan, seperti sakit kepala, nyeri pada payudara, penambahan berat badan, pendarahan dan kram serta menstruasi tidak lancar atau bahkan terhenti. 

Singkatnya, program KB bisa berjalan efektif dan tidak menambah beban perempuan jika pihak suami memiliki kesadaran bahwa KB memang seharusnya dilakukan laki-laki karena merekalah yang memiliki sperma yang dapat menjadikan perempuan hamil. Jika KB dibebankan kepada perempuan sudah pasti sangat merepotkan dan bisa mengganggu kesehatan jasmani dan rohaninya. Jika KB dilakukan oleh laki-laki, maka banyak manfaat bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, yakni selain istri lebih sehat ia juga memiliki potensi lebih besar untuk awet muda dan cantik serta memiliki berat badan relatif ideal yang tentu saja semua ini sangat disenangi suami. 


Penulis adalah dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta