Parlemen

FPKB DPR Didorong Jadi Motor Utama Ciptakan Solidaritas Rakyat

Sab, 31 Oktober 2020 | 00:31 WIB

FPKB DPR Didorong Jadi Motor Utama Ciptakan Solidaritas Rakyat

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Muhaimin Iskandar. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Gus Ami berharap Fraksi PKB di DPR RI menjadi motor utama dalam menciptakan solidaritas rakyat.

 

Kata dia, masyarakat harus diperkuat sikap ta'awun atau sikap saling tolong-menolong agar setiap kesulitan bisa dihadapi secara bersama-sama. 


Gus Ami menerangkan, masyarakat harus dididik agar dapat mengembangkan atau membangun solidaritas kebersamaan di tengah pandemi Covid-19. Dalam keadaan sulit apapun, lanjutnya, warga harus mengutamakan kebersamaan bukan malah saling bercerai berai. 


Saat ini menurut Gus Ami, pemerintah sedang mengalami kesulitan menghadapi Covid-19 yang terus mengalami peningkatan kasus. Bahkan katanya, anggaran untuk menyelesaikan persoalan tersebut mengalami keterbatasan.


“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, akan tetapi kita harus bahu membahu mengguatkan masyarakat. Saya berharap semua pimpinan-pimpinan dari pusat sampai daerah menjadi motor yang mendorong meningkatkan solidaritas dan kebersamaan,” tuturnya saat memberikan sambutan di Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar DPP PKB di Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (28/10). 


Dia optimis bangsa Indonesia mampu menghadapi setiap masalah yang saat ini menerpa. Termasuk kader-kader PKB yang menjadi anggota DPR di seluruh Indonesia bisa menjadi motor utama menggerakkan kebersamaan dan tolong menolong. 


“Insyaallah PKB jadi motor utama yang menggerakkan kebersamaan dan tolong-menolong,” katanya. 


Selain menjadi motor utama, Gus Ami menginginkan para anggota DPR Fraksi PKB mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi bagian industri E-Commerce di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, secara perlahan UMKM mengalami kebangkitan dan kemajuan yang cukup signifikan. Namun, tetap perlu pembinaan dan peningkatan kualitas dan kesiapan.


Menurut Gus AMI, 64,2 juta UMKM di Indonesia adalah penyangga dan katub pelampung masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Tak heran jika UMKM menjadi sektor yang paling mampu bertahan di tengah krisis.


Akan tetapi, dari 64,2 juta UMKM, hanya 8 juta (13 persen) yang masuk pasar digital dan hanya 40 % yang terjangkau akses perbankan. Padahal, potensi ekonomi digital Indonesia tahun 2025 diprediksi mencapai USD 133 miliar. Sebuah peluang yang sangat besar utk UMK masuk ekonomi digital.


Selanjutnya, Gus Ami meminta pemerintah dan seluruh stakeholder terkait untuk tidak berpangku tangan. Ia mendorong setiap pelaku UMKM dibina dan diperhatikan agar terus berinovasi dan berkreasi.


“Kesiapan yang akan terus kita upayakan melibatkan pemerintah dan mesyarakat. Motivasi UMKM Go Online inilah yang harus terus didorong," katanya.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad