Internasional

Otoritas Umumkan Aturan Karantina untuk Jamaah Umrah Non-Saudi

Rab, 28 Oktober 2020 | 08:00 WIB

Otoritas Umumkan Aturan Karantina untuk Jamaah Umrah Non-Saudi

Jamaah melaksanakan umrah di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan. (Foto: Arab News)

Riyadh, NU Online
Kepala Perencanaan dan Strategi di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan, jamaah umrah non-Saudi tidak boleh memakai pakaian ihram pada saat kedatangan mereka di wilayah Kerajaan. Kata al-Maddah, mereka harus menjalani karantina selama tiga hari di hotel mereka, sebelum melakukan ihram.


Al-Maddah menuturkan, setelah selesai karantina, perusahaan travel masing-masing jamaah akan mengantarkan mereka ke miqat terdekat untuk melakukan ihram dan melanjutkan ritual umrah. 
 

Disebutkan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi, Weqaya, terus memantau situasi pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Kerajaan dan kemudian menginformasikannya kepada pihak-pihak terkait sebelum jamaah umrah tiba. Dia menambahkan, Weqaya akan menentukan negara-negara mana saja yang bisa mengirim jamaah haji—ini tergantung dari jumlah infeksi di negera itu.


“Perusahaan umrah akan diberikan pembaruan secara rutin,” kata al-Maddah, diberitakan Arab News, Selasa (27/10).


Menurut dia, jika terjadi peningkatan infeksi Covid-19 di maka otoritas akan membatasi jumlah jamaah umrah. Dikatakan pula, jamaah wajib memiliki asuransi kesehatan penuh agar mereka mendapatkan perawatan kesehatan yang memadahi jika terinfeksi Covid-19 atau mengalami masalah kesehatan lainnya. 
Hingga saat ini, lebih dari 1,4 juta orang sudah mengajukan izin untuk melaksanakan umrah. Otoritas telah mengeluarkan lebih dari satu juta izin untuk umrah dan shalat di Masjidil Haram. 


Sebagaimana diketahui, pelaksanaan umrah fase ketiga akan dimulai pada Ahad, 1 November mendatang. Berbeda dengan tahap sebelumnya, Muslim di luar wilayah Saudi diizinkan untuk menunaikan umrah pada tahap ketiga ini. Namun demikian, otoritas Saudi masih melakukan pembatasan-pembatasan. Misalnya, hanya sekitar 20 ribu jamaah yang diizinkan untuk melakukan umrah setiap harinya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.


Pada tahap pertama pelaksanaan umrah (4-17 Oktober), berdasarkan data Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, ada lebih dari 125 ribu jamaah yang melaksanakan ritual umrah. Pada tahap ini, pihak kementerian mengonfirmasi bahwa tidak ada jamaah yang terinfeksi virus corona (Covid-19). Sementara tahap kedua berlangsung dari 18 Oktober hingga 31 Oktober.


Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan