Internasional

Fase Kedua Pelaksanaan Umrah Dimulai pada Ahad, 18 Oktober

Sab, 17 Oktober 2020 | 22:10 WIB

Fase Kedua Pelaksanaan Umrah Dimulai pada Ahad, 18 Oktober

Jamaah melaksanakan ritual umrah di Masjidil Haram dengan menerapkan protokol kesehatan pada Ahad, 4 Oktober 2020. (SPA Via Reuters)

Makkah, NU Online
Fase kedua pelaksanaan umrah dimulai pada Ahad, 18 Oktober. Jumlah jamaah yang diizinkan melaksanakan ritual umrah pada fase ini sebanyak 15 ribu orang per harinya. Di samping itu, sebanyak 40 ribu jamaah juga diizinkan untuk melaksanakan shalat lima waktu di Masjidil Haram. 


Pelaksanaan umrah ini dilakukan dengan protokol keamanan yang ketat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Sebagaimana diketahui, pelaksanaan umrah ditangguhkan sejak 1 Maret lalu karena pandemi Covid-19. Setelah tujuh bulan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengizinkan kembali pelaksanaan umrah. 


Kementerian menerapkan empat tahap dalam pelaksanaan umrah. Tahap pertama dimulai sejak 4 Oktober lalu dengan jumlah jamaah 6.000 orang per harinya. Kemudian tahap kedua dimulai pada Ahad, 18 Oktober. 


Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meluncurkan aplikasi Itamarna pada akhir bulan lalu. Jamaah harus mendaftarkan diri melalui aplikasi ini jika ingin melaksanakan umrah. Diberitakan Arab News, melalui aplikasi Itamarna, jamaah juga bisa mendapatkan izin untuk shalat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Makam Nabi. 


Selain itu, jamaah juga harus mendaftar melalui aplikasi Tawakkalna yang dikelola Kementerian Kesehatan Saudi. Melalui aplikasi Tawakkalna, otoritas terkait akan mengecek kesehatan jamaah dan kelayakan mereka untuk melaksanakan ritual umrah. 


Sementara tahap ketiga dimulai pada 1 November 2020 dengan jumlah jamaah mencapai 20 ribu-60 ribu (100 persen kapasitas masjid) per hari. Berbeda dengan dua tahap sebelumnya, pada tahap ini jamaah dari luar Saudi juga diizinkan melaksanakan umrah.  


Kemudian pelaksanaan umrah pada tahap empat akan dilaksanakan secara normal seperti sebelum adanya pandemi. Tahap ini akan diterapkan ketika otoritas Saudi memutuskan bahwa risiko pandemi sudah hilang.


Tahapan ini juga akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pandemi untuk menjamin proses ibadah yang aman, sehat, memenuhi persyaratan pencegahan, serta memastikan keselamatan dan perlindungan manusia dari ancaman pandemi Covid-19.


Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad