Pustaka

3 Rekomendasi Buku tentang Puasa

Sen, 27 Maret 2023 | 17:00 WIB

3 Rekomendasi Buku tentang Puasa

3 rekomendasi buku yang bisa dibaca selama Ramadhan ini agar puasa tidak sekadar menahan haus dan lapar belaka. (Foto: NU Online/Syakir)

Umat Islam di seluruh dunia tengah menikmati bulan Ramadhan 1444 H. Bulan yang di dalamnya, semua umat Islam wajib menjalankan ibadah puasa, rukun Islam ketiga.


Sebagai sebuah peribadatan, puasa memiliki aturan tersendiri yang harus dipatuhi oleh orang-orang yang menjalaninya. Jika menabrak aturan tersebut, puasa yang dijalaninya bisa jadi batal, baik secara hakiki sehingga harus di-qadha di hari lain, maupun secara tersirat dengan tidak akan diperoleh pahala puasanya.


Oleh karena itu, umat Islam yang menjalani puasa harus memahami rambu-rambu aturan dalam berpuasa. Salah satu cara untuk mengerti mengenai puasa adalah dengan membaca buku-buku yang membahas tentangnya.


NU Online memberikan tiga rekomendasi buku yang bisa dibaca selama Ramadhan ini agar puasa tidak sekadar menahan haus dan lapar belaka, melainkan juga memperoleh pahala sebesar-besarnya.


1. Panduan Puasa Bersama Quraish Shihab

Buku ini berisi tentang sejumlah hukum Islam mengenai orang-orang berpuasa dalam keadaan tertentu, seperti perempuan yang sedang haid, nifas, hamil, ataupun menyusui; orang yang tengah bepergian; sampai orang yang bekerja berat, seperti sopir atau kuli.

 

Ada pula hukum berpuasa di daerah yang tak mengenal siang malam, dalam arti mataharinya ada sepanjang hari atau sebaliknya. Pun kaitan puasa dengan seksualitas dan kesehatan.


Tidak hanya puasa, buku ini juga membahas hal-hal lain yang berkaitan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri, seperti iktikaf, zakat, tarawih, tadarus, fidyah, sampai perihal mudik dan ziarah kubur.


Buku karya Guru Besar Ilmu Tafsir ini sangat minimalis. Ditulis dengan berbasis pertanyaan dan jawaban yang sangat sederhana dan mudah dipahami. Dengan begitu, pembaca dapat langsung menangkap inti dari permasalahannya.


Tentu, Prof Quraish tidak sekadar menjawab pertanyaan yang ada. Lebih dari itu, ia juga menghadirkan solusi atas problem dari pertanyaan tersebut. Pun, ia juga menyediakan beragam pilihan hukum, tidak hanya dari satu mazhab saja sehingga pembaca dapat memilih hukum yang sesuai atau lebih pas untuk dipilihnya.


2. Agar Tak Hanya Lapar dan Dahaga: Panduan Puasa Ramadan Sehat dan Berkah

Buku ini bukan saja berisi perihal inti berpuasa, tetapi juga mengupas perihal kesehatan dalam berpuasa. Sebab, puasa kerap kali dijadikan alasan bagi sejumlah orang untuk bermalas-malasan dengan dalih lemas, lemah, lunglai, letih, lesu, dan semacamnya.


Buku ini hadir memberikan solusi agar kita tidak demikian, melainkan menjalani puasa dengan penuh kebugaran tanpa meninggalkan aktivitas keseharian. Berbagai tips dan panduan disajikan penulis agar kita dapat berpuasa dengan prima, baik dari sisi kesehatan fisik maupun mental.


Tentu buku ini sangat otoritatif karena ditulis oleh orang yang memang memahami betul seluk-beluk agama, selain juga mengetahui secara mendalam mengenai kesehatan. Sebab, penulisnya merupakan seorang santri sekaligus dokter, yaitu dr M. Iqbal Syauqi al-Ghiffary.


Tak pelak, buku ini menyajikan dua perspektif sekaligus, yaitu agama dan kesehatan. Soal hukum puasa bagi orang dalam keadaan tertentu, misalnya, Iqbal mendedah pandangan para ulama dilengkapi dengan berbagai sejumlah pendapat dari sisi kesehatannya. Hal demikian membuat buku ini cukup komperhensif.


3. Tuhan Pun Berpuasa

Berbeda dengan dua buku di atas yang mengupas perihal hukum puasa, buku karya Emha Ainun Nadjib ini membahas puasa dari sisi yang lain. Dari judul saja, tulisan ini sebetulnya sudah mengundang penasaran.


Judul tersebut diambil dari satu tulisan di antara 43 tulisan yang tersaji dalam buku ini. Kita bakal menemukan sejumlah pandangan menarik mengenai hakikat puasa. Jika ditarik ke akar bahasanya, dalam berbagai literatur, puasa pada asalnya berarti menahan.


Menahan dari apa? Buku ini akan menarik hal tersebut dalam berbagai konteks, mulai kebudayaan, politik, jabatan, kesenangan, sampai pada ruang bahwa Tuhan pun 'Berpuasa'. Istilah lain dari menahan adalah mengendalikan. Hal itulah yang coba diuraikan Cak Nun dalam bukunya ini.


Tidak hanya puasa. Bertalian dengan itu, tentu saja Idul Fitri atau lebaran tidak dilepaskan begitu saja. Frasa itu juga dibawa Cak Nun dalam berbagai ruang sehingga pembaca dapat menemukan makna Idul Fitrinya sendiri.


Ala kulli hal, banyak buku lain yang membahas perihal puasa. Namun paling tidak, tiga buku ini dapat mewakili buku-buku lain mengingat perspektif dan format tulisan yang berbeda dari masing-masing buku. Selamat membaca dan berpuasa!


Penulis: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad