Biografi Syekh Zakaria al-Anshari dan Karya Sang Syaikhul Islam
Kamis, 23 Mei 2024 | 18:00 WIB
M Ryan Romadhon
Kolomnis
Ketika membaca kitab-kitab Madzhab Syafi’i, kita pasti sering kali menemui berbagai macam istilah yang digunakan untuk menyebut nama-nama ulamanya. Salah satu istilah digunakan adalah sebutan Syaikhul Islam, yang tertuju pada Syekh Zakaria al-Anshari.
Kelahiran dan Rihlah 'Ilmiyyah Syekh Zakaria al-Anshari
Nama lengkap Syekh Zakaria al-Anshari adalah Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin Zakaria al-Anshari as-Saniki adz-Dzahiri asy-Syafi'i atau dikenal Zainuddin al-Hafizh, seorang qadhi al-qudhah (hakim para hakim).
Beliau lahir dan dibesarkan di daerah Sanikah pada tahun 826 H. Ketika masih muda, beliau di samping hafal al-Qur'an, juga hafal kitab Umdatul Ahkam dan beberapa bagian kitab Mukhtashar at-Tabrizi.
Sesudah itu, beliau pindah ke Kairo dan tinggal di Masjid al-Azhar. Di tempat ini, beliau menghafal beberapa kitab lain, seperti Al-Minhajul Fari, Alfiyah Ibnu Malik, Asy-Syathibiyah (qira'at), dan sebagian Al-Minhaj al-Ashli.
Dari sana, Syekh Zakariya al-Anshari kembali lagi ke negerinya untuk menekuni dan mendalami ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Beliau populer pada masanya. Sejumlah ulama besar ditemuinya untuk berguru. Mereka antara lain al-Hafizh Ibnu Hajar, al-Kafiji, Ibnu Hummam, asy-Syamni, Syamsuddin al-Qayati, al-Bulqini, Syarafuddin al-Munawi, Syamsuddin al-Hijazi, dan Ibnu Majdi. (Syekh Zakariya al-Anshari, Manhajut Thullab, Tahqiq: Muhammad Zainudin Dzulkifli, [Jakarta: Darul Kutub al-Islamiyyah: 2012], hal. 6)
Murid Syekh Zakaria al-Anshari
Sebagai ulama besar, Syekh Zakariya al-Anshari mempunyai banyak murid yang sulit untuk dihitung. Beberapa yang bisa disebut adalah Ibnu Hajar al-Haitami.
Dalam kitab mengenai guru-gurunya, al- Haitami mengatakan: "Aku datang ke tempat guru kami, Syekh Zakaria. Hal ini karena dalam pandanganku, beliau merupakan ulama besar yang konsisten dan salah seorang imam terkemuka Dari beliau, aku mendapat hadits-hadits dengan tingkatan akurasi yang tinggi. Demikian pula untuk ilmu Fiqih.
Beliau termasuk pilar para ulama terkemuka, hujjah Allah (argumentator Tuhan), dan pemegang bendera Mazhab Syafi'i. Di tangannya, segala kesulitan dalam masalah-masalah fiqih teratasi. Beliau memiliki jaringan transmisi keilmuan yang tak terputus. Beliaulah satu-satunya ulama pada masa itu yang memiliki jalur hadits (sanad) yang tinggi." (Syekh Zakariya al-Anshari, Manhajut Thullab, Tahqiq: Muhammad Zainudin Dzulkifli, [Jakarta: Darul Kutub al-Islamiyyah: 2012], hal. 7)
Beberapa Karya Syekh Zakaria al-Anshari
Syekhul Islam Zakaria al-Anshari berhasil menulis banyak sekali buku dalam berbagai bidang. Karyanya yang terkenal antara lain sebagai berikut:
Baca Juga
Syekh Siti Jenar Tidak Wafat Dieksekusi
- Asnal Mathalib fi Syarhi Raudhatut Thalib,
- Al-Adhwal Bahiyyah fi Ibrazi Daqa’iqil Munfarijah,
- Tahrir Tanqih al-Lubab (fiqh),
- Tuhfatul Bari 'ala Shahih al-Bukhari (hadits),
- Tuhfatut Thullab bi Syarh Tahririn Niqab,
- Ta'riful Alfazh al-Ishthilahiyah fil 'Ulum,
- Ad-Daqa’iqul Muhakkamah fi Syarhil Muqaddimah (fiqh),
- Syarh Isaghuji (manthiq),
- Syarhusy Syafiyah karya Ibnu al-Hajib (nahwu),
- Al-Ghurarul Bahiyyah fi Syarhil Bahjah al-Wardiyah (fiqh),
- Fathur Rahman bi Kasyf ma Yaltabis fil Qur'an (tafsir),
- Fathur Rahman li Syarh Risalah al-Maula Ruslan (tauhid),
- Futuhul Manzil al-Mabani li Syarh Aqsha al-Amani (balaghah)
- Al-Mulakhash min Talklhishil Miftah (balaghah),
- Manhajut Thullab (fiqh).
- Hasyiyah at-Talwih,
- Ghayatul Wushul Syarh Lubbul Ushul (ushul fiqh),
- Fathur Rahman 'ala Matni Luqthah al-‘Ijlan, dan
- Lubbul Ushul Mukhtashar Jam'ul Jawami’
Membaca sekilas kitab-kitab karyanya, akan dapat diketahui dengan pasti bahwa tokoh ini benar-benar pantas untuk diberikan predikat sebagai Syekhul Islam, Qadhil Qudhah, al-Hafizh, dan Zainuddin (hiasan agama). Seakan-akan tidak ada satu ilmu pengetahuan pun yang tidak mendapatkan perhatian dan keahliannya.
Wafatnya Syekh Zakaria al-Anshari
Pada akhir hidupnya, Syekh al-Islam Zakariya al-Anshari mengalami kebutaan. Meskipun demikian, beliau tetap tekun dan aktif dengan profesinya sebagai ulama dan terus menulis. Beliau wafat pada hari Jumat, tanggal 4 Dzulhijjah tahun 926 H di Kairo. Jasad mulia beliau dikebumikan di samping makam Imam asy-Syafi'i di daerah Qarafah. (Syekh Zakariya al-Anshari, Manhajut Thullab, Tahqiq: Muhammad Zainudin Dzulkifli, [Jakarta: Darul Kutub al-Islamiyyah: 2012], hal. 8)
M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
3
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
4
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
5
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
6
Hari Santri 2024, Ketua PBNU Ingatkan untuk Terus Berjuang Isi Kemerdekaan
Terkini
Lihat Semua