Dewan Desak Polisi Buka Kronologis Bentrok HKBP
NU Online · Ahad, 19 September 2010 | 10:55 WIB
Kinerja kepolisian dalam mengungkap insiden HKBP di Ciketing, Bekasi, pada 12 September lalu, terus mendapat sorotan lantaran kronologis kejadian hingga kini belum diumumkan ke publik.
Para wakil rakyat Kota Bekasi pun meminta agar polisi dalam waktu dekat segera mengumumkan kronologis kejadian yang sebenarnya sehingga tidak terjadi kontroversi di masyarakat.
“Kami (DPRD Kota Bekasi) mendesak kepada pihak kepolisian (Polda Metro Jaya) agar segera mengumumkan secara resmi kepada masyarakat tentang kronologis yang sebenarnya guna meluruskan opini yang telah beredar selama ini,” ujar Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata di Jakarta, Ahad (19/9).
>
Dalam kaitan ini, DPRD Kota Bekasi juga mendesak Polda Metro Jaya agar bersikap bertindak adil dan transparan. Sebab berdasarkan penelusuran yang dilakukan telah terjadi aksi saling serang.
“Jika 9 warga muslim Bekasi sudah ditahan karena dituduh terlibat langsung dalam perkelahian tersebut dan Ketua FPI Bekasi Raya pun sudah ditahan karena dituduh terlibat secara tidak langsung, maka mereka yang terlibat langsung maupun tidak langsung dari kelompok HKBP harus ditahan juga. Karena kedua pihak jelas-jelas saling menyerang. Demi keadilan dan supremasi hukum,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, beredar sejumlah versi di masyarakat. Di antaranya mengatakan bahwa jemaat HKBP yang sedang berjalan konvoi menuju tempat beribadah mereka di daerah Ciketing. Di perjalanan tiba-tiba ada sebuah motor yang datang langsung menyerang dan menusuk salah satu jemaat HKBP.
Versi yang kedua menyebutkan bahwa pada waktu itu jemaat HKBP dipanggil untuk berkumpul di masjid untuk memenuhi undangan SMS dari para masyarakat. Ternyata karena banyak yang mudik jadi acaranya dibubarkan. Lantas rombongan bertemu orang berkonvoi juga, lalu ada provokasi dan ada insiden penusukan.
Selain itu versi ketiga menyatakan bahwa dalam perjalanan jemaah HKBP tersebut tiba-tiba diserang sejumlah orang yang mengendarai motor. Setelah penyerangan usai, lalu mereka berusaha pergi begitu saja. Kemudian kedua masa ini bersitegang sehingga ada yang luka-luka. (ful)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua