Warta

Empat Pengikut Aliran Sesat Al-Qur'an Suci Bertobat

Kam, 22 November 2007 | 03:05 WIB

Bandung, NU Online
Empat dari lima wanita pengikut aliran Al-Haq atau Alquran Suci yang diduga sesat, melakukan ritual pertobatan di hadapan sejumlah pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumedang, Departemen Agama Sumedang dan penyidik Polres Sumedang di ruang rapat Mapolres Sumedang, Rabu.

Di hadapan petugas, keempat wanita pengikut aliran tersebut, Siti Maemunah, Khaiaroh, Yesi Susanti dan Wintarti mengaku akan kembali ke jalan yang benar dan bertobat serta akan meninggalkan ajaran tersebut.

<>

Prosesi pertobatan keempat wanita itu dilakukan setelah mereka mendapat tauziah dari para petugas untuk memberikan penyadaran yang menyebutkan bahwa aliran yang dianut mereka sesat dan merugikan diri sendiri maupun keluarga.

Drs M Athaillah, petugas dari Depag Suemdang, mengatakan, setelah diberi penyadaran selama beberapa jam, keempat wanita tersebut mengakui kesalahannya dan langsung melakukan tobat untuk tidak mengulangi perbuatan mengikuti aliran yang diduga sesat itu.

"Mereka sudah berjanji akan kembali ke jalan yang benar di hadapan kami. Lagi pula berdasarkan penyelidikan petugas berwajib, disebutkan Al Haq bukan aliran, melainkan sebuah wadah untuk melakukan penipuan berkedok yang mengatasnamakan agama," katanya.

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, keempat wanita tersebut bergabung dengan kelompok Al Haq sejak Juli 2007 setelah mereka bertemu wanita Yuli di sekitar Masjid Agung Bandung.

Dalam pertemuan itu, keempat wanita tersebut diajak bergabung ke dalam wadah kelompok Al Haq, namun lama kelamaan para korban diminta untuk menginfakkan sejumlah uang dengan dalih untuk dana dakwah agama. Namun karena keempatnya tidak memiliki cukup uang dan merasa diperas, akhirnya mereka ā€™kaburā€™ dan melapor ke polisi.

Setelah mengakui perbuatannya, kata Athaillah, mereka dikembalikan kepada keluarga masing-masing untuk dibimbing ke jalan yang benar, namun untuk menghindari mereka kembali ke kelompok tersebut, petugas memastikan yang menjemputnya adalah benar-benar keluarga mereka.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Hotben Gultom mengatakan, pihaknya masih mengusut kasus dugaan penipuan yang berkedok agama tersebut.

"Kami masih menyelidiki dan memburu pimpinan kelompok tersebut yang diduga telah menipu dan mengancam kelima wanita korbannya," kata Hotben.

Menurut dia, korban Siti Maemunah asal Lampung, Khaiaroh asal Bandung, Yesi Susanti asal Sumatera Selatan dan Wintarti asal Kebumen mulai Rabu sore diambil oleh pihak keluarga mereka masing-masing, sedangkan korban Nani Rohaeni asal Bandung telah dijemput keluarganya pada Selasa (20/11). (ant/jan)