Semarang, NU Online
Lunturnya karakter bangsa pada diri generasi muda saat ini dikarenakan telah kehilangan identitas kebangsaan dan keagamaan yang menjadi pegangan hidup dalan bernegara dan berbangsa. Bangsa Indonesia telah kehilangan Pancasila sebagai dasar sendi kehidupan dan sebagai bangsa dengan umat muslim terbesar telah kehilangan Islam sebagai agamanya.<>
"Keadaan ini diperparah dengan banyaknya kiai yang meninggalkan metode Nabi Muhammad SAW dalam melakukan dakwah kepada umat muslim. Mengakibatkan banyak umat Islam yang menjadi kehilangan pegangan dalam kehidupannya," tandas KH Mustofa Bisri saat memberikan tausiah kepada murid-murid SMA Kesatrian 1 Pamularsih, Sabtu (10/3).
Kiai kharismatik yang akrab dipanggil Gus Mus ini menilai, kelunturan karakter bangsa ini juga akibat manusia terlalu mencintai apa yang didapatnya di dunia, contohnya banyak pejabat yang gila dengan kekuasaan dan melakukan tindakan korupsi.
"Hal ini mengakibatkan generasi muda kehilangan panutan dalam menjalani kehidupan. Karakter tidak butuh pembelajaran tetapi butuh keteladanan dari seorang pemimpin termasuk kepala sekolah," tutur pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang.
Menurut Gus Mus ada dua hal kunci sukses bagi manusia untuk mencapai kenikmatan dunia dan akhirat. ''Yang pertama adalah istiqomah, jangan berlebihan dalam melakukan sesuatu. Lakukan semua aktivitas secara wajar termasuk salat tidak boleh berlebihan. Allah SWT tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan,'' kata dia.
Yang kedua, sambungnya, sebagai umat beragama harus saling mengingatkan apapun keyakinan dan agama mereka. Ia meminta agar siswa berpegang teguh pada akidah dan fikih agama Islam.Ā
"Jangan jadi fotokopi pejabat yang korupsi atau ikut organisasi yang mengatas namakan agama untuk melakukan pembenaran atas apa yang dilakukan," tegasnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua