Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menginginkan agar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tetap menjadi partai yang berasaskan Islam. Namun, katanya, Islam yang dimaksud jelaslah harus berada dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ā(PPP, red) tegaslah, tidak miring-miring sebagai partai Islam. Tapi, Islam di sini tidak ingin membuat negara baru, Islam yang berada di atas NKRI, yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya setempat,ā terang Hasyim pada peringatan Nuzulul Quran di Kantor DPP PPP, di Jakarta, Ahad (7/10) malam.<>
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, Ketua Majelis Syar`i DPP PPP KH Maemun Zubaer, Ketua MPP DPP PPP Bachtiar Chamsah, Wakil Ketua Majelis Syarāi DPP PPP KH Nur Muhammad Iskandar SQ, aktris Marissa Haque beserta suaminya Ikang Fauzi dan Emilia Contesa.
Hasyim yang juga mantan kader PPP itu menjelaskan, belakangan mulai marak partai politik maupun organisasi kemasyarakatan yang mendasarkan dirinya pada syariat Islam dan bertentangan dengan NKRI dan Pancasila. Mereka, katanya, merupakan bagian dari gerakan politik internasional yang mencoba mengembangkan diri di Indonesia.
Menurutnya, gerakan politik kelompok tersebut cenderung memaksakan kehendak politiknya tanpa mempedulikan aspek kenegaraan masing-masing. āMereka menjalankan konsepsi gerakan politiknya seluruh dunia, tidak peduli negara mana pun. Inilah yang disebut gerakan politik transnasional,ā terangnya.
Penerapan gerakan politik yang tidak sesuai dengan kondisi sosial-budaya setempat, menurutnya, jelas akan berbahaya. Apalagi jika diterapkan di Indonesia yang terdiri dari beragam adapt-istiadat, budaya, etnis dan sebagainya.
āKalau gerakan politik dari Timur Tengah diterapkan di Timur Tengah, nggak masalah, karena satu budaya. Tapi kalau diterapkan di Indonesia, maka akan berhadapan dengan ribuan budaya,ā ujar Hasyim yang juga Presiden World Conference on Religions for Peace itu.
Sebelumnya, Suryadharma mengatakan, partai yang ia pimpin akan tetap mempertahankan asas Islam sehingga tidak "tertarik" dengan wacana azas tunggal Pancasila. Bahkan, ia memerintahkan Fraksi PPP DPR RI untuk berjuang keras agar PPP tetap berazas Islam.
Lebih lanjut Suryadharma menyatakan, saat ini masih banyak persoalan yang harus diselesaikan sehingga tidak perlu lagi ditambah dengan persoalan asas tunggal. Meski berasas Islam, komitmen kebangsaan PPP tidak perlu diragukan lagi.
Hal senada juga ditegaskan Ketua Majelis Syar`i PPP KH Maemun Zubaer. Dikatakannya, PPP merupakan kelanjutan dari partai Islam yang tidak perlu diragukan nasionalismenya. "Meski partai ini berasas Islam tidak akan mengubah negara ini menjadi negara Islam," kata ulama berpengaruh asal Jawa Tengah tersebut. (rif)
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
6
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
Terkini
Lihat Semua