Warta

Kartun Nabi Muhammad Kontroversial Dicetak Lagi

Kam, 14 Februari 2008 | 01:00 WIB

Copenhagen, NU Online
Masih ingat kasus karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan harian Jyllands-Posten—surat kabar ternama di Denmark—dua tahun lalu? Karikatur kontroversial yang sempat memicu kemarahan Muslim di dunia itu, kini dicetak lagi.

Surat kabar itu menyatakan ingin menunjukkan komitmen mereka atas kebebasan berbicara, setelah Selasa kemarin menahan tiga orang yang dituduh sebagai perencana pembunuhan penggambar kartun itu.<>

Gambar kontroversial itu menunjukkan Nabi Muhammad mengenakan sorban yang berbentuk bom dengan sumbu yang menyala.

Gambar yang dibuat Kurt Westergaard dan 11 kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad itu sangat membuat marah umat Islam di seluruh dunia dua tahun lalu, ketika mereka muncul di sejumlah surat kabar di negara-negara Barat.

Hukum Islam melarang segala penggambaran Nabi Muhammad.

Jyllands-Posten, pertama kali menerbitkan 12 gambar itu pada 30 September 2005, kembali mencetak itu pada edisi hari ini, Rabu (12/2). Harian Politiken dan Berlingske Tidende juga mencetaknya.

"Kami melakukan ini sebagai dukungan kebebasan berbicara yang akan kami pertahankan sebagai sebuah surat kabar," ujar Berlingske Tidende yang berbasis di Copenhagen.

Bahkan, tabloid Ekstra Bladet mencetak ulang seluruh 12 gambar itu.

Sedikitnya, tiga harian di Eropa, yaitu, di Swedia, Belanda, dan Spanyol, juga mencetak gambar itu sebagai sampul penangkapan terhadap tiga orang tersebut.

Keputusan dari surat kabar di Denmark itu merespons penangkapan dua warga Tunisia dan seorang warga Denmark keturunan Maroko yang merencanakan pembunuhan Westergaard.

"Warga Denmark itu dibebaskan setelah diinterogasi," ujar Henning Lyngsbo, kuasa hukumnya. "Dia tidak tahu tentang kasus itu," ujar Lyngsbo.

Kepala badan intelijen Jakob Scharf telah mengatakan pria itu dapat dibebaskan, namun masih dapat dikenai tuduhan melanggar hukum teror Denmark. Sedangkan dua warga Tunisia akan dikeluarkan dari Denmark, karena dianggap mengancam keamanan nasional.

Pemimpin Muslim Denmark menyesalkan rencana pembunuhan itu. Dia juga menyesalkan pencetakan kembali gambar Westergaard itu.

Protes massal terjadi di seluruh dunia pada awal 2006, setelah publikasi 12 kartun itu. Bahkan, bendera Denmark dibakar di mana-mana, sebagai bentuk ungkapan kemarahan, seperti di Iran, Syiria, Lebanon, dan Indonesia. Bahkan, produk Denmark di sejumlah negara Muslim diboikot. (okz/rif)