Warta

LAZIS NU: Zakat dan Sholat Ibarat Dua Sisi Mata Uang

NU Online  ·  Kamis, 29 Januari 2009 | 12:47 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZIS NU) Prof. Dr. Fatkhurrahman Rauf menyatakan, zakat dan shalat adalah ibarat dua sisi mata uang, keduanya harus diamalkan dengan seimbang dan sepadan agar seorang Muslim dapat keberkahan dalam hidup.

"Dalam al-Qur'an, perintah untuk zakat selalu dibarengkan dengan perintah shalat, sehingga keduanya harus berjalan seiring untuk mencapai keseimbangan spiritual dan sosial," kata Fatkhurrahman, Kamis (29/1).<>

Dalam sebuah pidatonya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jl. Kramat Raya 164 Jakarta, Fatkhurrahman juga menyampaikan, amil zakat (para pengumpul zakat) boleh secara aktif mendatangi para wajib zakat karena bunyi perintah dalam al-Qur'an memang menggunakan bentuk kalimat perintah.

Lebih lanjut, Fatkhurrahman juag mensitir Surat At-taubah ayat 103, khudz min amwaalihim shadaqatan tuthahhiruhum watuzakkiihim bihaa (Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, untuk membersihkan dan mensucikannya). Menurutnya ayat ini adalah dasar bahwa amil zakat dapat secara aktif mendatangi para wajib zakat.

Dalam kesempatan pidatonya di hadapan perwakilan lembaga-lembaga amil zakat dan shodaqoh ini, farkhurrahman juga menekankan bahwa prioritas pertama dalam distribusi zakat adalah orang-orang fakir dan miskin.

"Jadi tidak dibenarkan kalau amil mengambil terlebih dahulu sementara, orang-orang miskin belum mendapatkan haknya dengan semestinya," tandasnya.