Menag: Penyatuan Zona Waktu Tak Ganggu Waktu Sholat
NU Online · Senin, 12 Maret 2012 | 21:09 WIB
Jakarta, NU Online
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan ide penyatuan zona waktu bisa saja direalisasikan. Menurutnya, kalau ide itu direalisasikan, umat Islam mudah menyesuaikan sebab sholat lima waktu patokannya matahari, bukan jarum jam.<>
"Tetap berdasarkan matahari, sama saja," kata Suryadharma di JCC Jakarta, Senin (12/3).
Suryadharma menjelaskan, patokan waktu sholat adalah posisi matahari. Bila saat ini, waktu subuh di Pulau Jawa sekitar pukul 05.00. Saat bersamaan, di Papua karena selisih dua jam, sudah pukul 07.00.
"Yang jadi patokan tetap posisi matahari, waktu subuh itu saat fajar. Jadi, waktu sholat menyesuaikan waktu setempat," katanya.Â
Ide penggabungan zona waktu ini merupakan ide dari Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Indonesia yang memiliki tiga zona waktu dinilai menghambat kenaikan produktivitas. Dengan penyatuan zona waktu diharapkan produktivitas ekonomi bisa meningkat.Â
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua