Muslimat NU Sosialisasi Pentingnya Imunisasi Anak
NU Online · Sabtu, 15 November 2008 | 12:42 WIB
Dalam rangka aktualisasi ajaran Islam berkenaan dengan upaya memelihara kualitas kesehatan dan kesejahteraan, Himpunan Da’iyah dan Majelis Ta’lim Muslimat NU (Hidmat NU) melakukan sosialisasi tentang pentingnya melakukan imunisasi bagi anak-anak.
Acara yang diselenggarakan di Pusdiklat Muslimat NU Pondok Cabe, Pamulang Tangerang Banten ini diikuti oleh sekitar 100 anggota Muslimat NU dari Banten dan sekitarnya pada Sabtu (15/11).<>
Program disseminasi informasi imunisasi ini merupakan hasil kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Millenium Challenge Corporation (MCC) dengan sasaran di tujuh propinsi yang mencakup DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara dengan kabupaten dan kota terseleksi.
Ditengarai saat ini, beberapa daerah di Indonesia telah terjadi penurunan layanan kesehatan, terlihat dengan meningkatnya penyakit yang dpat dicegah dengan imunisasi, seperti campak, polio dan sebagainya sehingga perlu peningkatan capaian imunisasi secara maksimal. Imunisasi dapat mencegah anak dari cacat atau penyakit yang mematikan dengan biaya yang ringan.
Ketua Hidmat NU Hj Machfudhoh Aly Ubaid menjelaskan belum semua orang tua memiliki kesadaran untuk memberikan imunisasi kepada anaknya, padahal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan. Hal ini terutama masih terlihat di daerah pedesaan.
“Walaupun pemerintah pusat sudah banyak melakukan sosialisasi sampai ke daerah tentang pentingnya imunisasi, ternyata masih banyak, masyarakat kita yang enggan. Ini satu kewajiban kita agar anak-anak kita bisa tumbuh menjadi anak yang sehat,” tandasnya.
Faktor budaya menjadi salah satu penyebab mengapa sebagian ibu enggan memberi imunisasi pada anaknya. “Ada yang beranggapan, lha orang-orang zaman dulu tidak diimunisasi juga sehat-sehat saja. Nanti kalau sakit baru dibawa ke dokter,” katanya.
Permasalahan lain adalah sebagian anak menjadi sakit atau demam ketika diimunisasi yang akhirnya membuat sebagian ibu khawatir yang akhirnya malah tidak memberi imunisasi.
Menjawab hal ini, dr Wan Nedra Komaruddin memberikan tips, bagi anak yang tidak tahan, sebelum pemberian imunisasi diberi obat anti panas dahulu yang bisa mencegah terjadinya demam. Dijelaskannya, efek samping dari imunisasi tertentu memang menimbulkan demam.
Untuk vaksin polio, sebagian penganut Islam yang memiliki pandangan konservatif menganggapnya haram karena dalam salah satu prosesnya menggunakan media dari babi.
Dalam hal ini, Hj Mursyidah Thahir menjelaskan karena saat ini keadaannya bersifat darurat, maka diizinkan dan para ahli saat ini juga masih terus mengupayakan penelitian agar vaksin polio tidak menggunakan media dari daging babi ini.
Untungnya, kelompok ini jumlahnya tidak signifikan, meskipun harus tetap diupayakan pemberian kesadaran akan risiko yang menimpa anaknya jika tidak diimunisasi. “Kalangan NU dan pesantren secara umum menanggap vaksin halal,” kata dr Wan Nedra.
Ditambahkannya, pandangan bahwa imunisasi tidak perlu karena zaman nabi juga tidak ada imunisasi bisa dijelaskan saat ini berbagai jenis penyakit baru telah muncul sehingga anak-anak sejak dini harus dipersiapkan kekebalan tubuhnya.
“Rasulullah memberi pesan agar kita tidak meninggalkan generasi yang lemah kan?” ujarnya. (mkf)
Terpopuler
1
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
2
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
6
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
Terkini
Lihat Semua