Dari hasil tukar pikir antara Abdul Majid dengan tokoh-tokoh Badan Tablig maka secara aklamasi mereka dapat menerima paham Ahlussunnah wal Jamaah tadi seraya membentuk NU di Kabupaten Sumbawa. Maka untuk mewujudkan keinginan membentuk NU tersebut, disepakatilah untuk mengutus dua orang kurir untuk menemui pimpinan NU di Jakarta. Kedua orang tersebut diterima dengan suka cita oleh jajaran Pimpinan NU saat itu.
Mereka lalu pulang dengan membawa Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. Pada tahun 1935 terbentuklah kepengurusan NU di Kabupaten Sumbawa dengan Ketua M. Yakub Datu Kadi, paman dari Sultan Kaharudin III. Kemudian sebagai Wakil Ketua masing-masing H. M. Amin ( Penghulu ) H. Muhammad bin Nurdin, H. M. Ali dan H. Muhammad Lebe Dalam.<>
Ketika KH M. Dahlan dan KH Dhofir selaku konsul NU untuk Indonesia Timur berkunjung ke Sumbawa di akhir tahun 1935 barulah komposisi kepengurusan cabang NU Sumbawa disempurnakan. Rois dipercayakan kepada Haji Muhammad Amin ( Penghulu) Wakil Rois H. Muhammad Lebe Dalam, Katib H. M. Zaenuddin, Wakil Katib , Abdul Kahfi, dan Wakil Katib, Imam Haji M. Zain.
Sementara untuk Tanfidziyah , Ketua M. Yakub Datu Kadi, Sekertaris Lalu Manca, Wakil Sekertaris Muhammad Zain Anwar. Bendahara I : Ido, Bendahara II : Supu ( Kepala Kantor Pajak dan Bumi Sumbawa. A’WAN dipercayakan kepada Dahing Alias Tahir, Baso Bayang, Baso Penek, Zaenuddin, Lalu Odang. Sedangkan MABAROT dipegang oleh H. Ahmad Dea Rura, H. Abdullah Kampung Bugis, dan H. Muhammad Zain Brang Bara. Bersamaan dengan itu pula sekaligus dibentuk Muslimat NU Cabang Sumbawa yang diambil dari para isteri pengurus NU Cabang Sumbawa.
Â
Dukungan Sultan Muhammad Kaharuddin III dalam membentuk NU Cabang Sumbawa ini sangat besar. Seluruh keluarga Sultan saat itu menjadi kader nahdiyin. Sultan juga yang mengundang seorang Da’I dari Jakarta bernama Sayid Husain Sihab untuk berdakwah di Sumbawa. Sayid Husain bahkan tinggal bersama keluarga Sultan dikediamannya. Selama dua tahun ia berdakwah di Sumbawa. Ia pun terlibat dalam renovasi Mesjid Makam ( Mesjid Nurul Huda sekarang ). Setelah itu Sultan lalu mengirim Sayid Husain ke Bima dan Dompu untuk berdakwah sekaligus membentuk kepengurusan NU disana.
Â
Perkembangan NU dari tahun ketahun terus melejit hingga memasuki tahun tujuhpuluhan. Orang-orang NU pun banyak duduk di Pemerintahan seperti Haji Hasan Usman dan Haji Muhammad Zain Anwar. Haji Hasan Usman menjadi Bupati Sumbawa selama dua periode begitu pula dengan Haji Muhammad Zain Anwar dipercayakan menjadi Sekda Sumbawa. Sederetan nama lainnya juga tercatat sebagai orang-orang yang telah membesarkan NU di Sumbawa, seperti Aziz Rahim, Haji Muhtar Anwar, Haji Rauf Maula dan banyak lagi. Sekarang tetua NU yang tersisa adalah KH Moh Zain A.Rasyid yang sekarang menjabat Ketua Dewan Syuroh NU Cabang Sumbawa.
Â
Ketika Golongan Karya mulai hadir di pentas politik bangsa ini, sejumlah tokoh NU yang berada di pemerintahan seperti Drs Haji Hasan Usman sebagai Bupati Sumbawa dan Haji Muhammad Zain Anwar sebagai Sekda, keberadaan NU di Sumbawa terpecah menjadi dua blok. Tokoh NU di pemerintahan membentuk Sekretaris Bersama Golongan Karya yang merupakan cikal bakal Partai Golkar sedangkan yang berada diluar Pemerintahan tetap bertahan di NU yang saat itu sudah berubah menjadi Partai Islam. Sejak saat itu orang-orang NU mulai saling curiga bahkan Haji Muhammad Zain Anwar dengan saudara kandungnya yakni Haji Muhtar Anwar saling berlawanan apliasi politiknya. Sejak saat itulah NU mulai membumi dan sulit bangkit. Kejayaan masa lalu hanyalah sebuah kisah manis yang berujung dengan kepahitan.
Â
Namun pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah di tengah masyarakat Sumbawa tidak pernah tergerus oleh derasnya terpaan badai politik di negeri ini. Sekarang di bawah kepemimpinan Drs.Haji Mahmud Abdullah sebagai Ketua Tanfidziyah NU Cabang Sumbawa, semua tokoh-tokoh muda NU dan kader nahdiyin lainnya, menyandarkan harapan besar untuk dapat membawa NU ini kembali berjaya seperti dekade awal pembentukannya.
Â
Penulis: Ahmad Zuhri Muhtar (Wakil Ketua PCNU Sumbawa)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua