OKI Desak Dewan HAM PBB Kecam Pembakaran Al-Qur'an
NU Online · Kamis, 23 September 2010 | 12:28 WIB
Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) mendesak Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mengecam pembakaran Al-Qur'an di Amerika Serikat. Perbuatan tak bermoral itu dinilai sebagai bagian dari sentimen Anti-Islam global.
Sebuah resolusi yang diajukan Pakistan dengan mengatasnamakan 57 negara anggota OKI telah diajukan untuk mengecam pembakaran Al-Qur'an tersebut. Meskipun pencetus 'Hari Pembakaran Al-Qur'an itu, pendeta evangelis Tery Jones membatalkan rencana yang dilakukan pada 11 September tersebut. Namun beberapa orang pengikutnya tetap menjalankan aksi provokatif tersebut.
>
Seorang diplomat optimistis, resolusi untuk mengecam pembakaran Al-Qur'an itu akan disahkan karena didukung oleh seluruh anggota OKI dan negara-negara lainnya. Pembakaran Alquran yang digagas Pendeta Tery Jones dinilai sebagai salah satu dari kasus intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan terhadap umat Islam di banyak negara.
Desakan dikeluarkannya resolusi itu merupakan upaya dari OKI, Rusia, Cina, dan negara lain dari Asia maupun Afrika untuk meminta PBB agar sentiman anti-Islam (Islamphobia) dimasukkan sebagai perbuatan rasisme yang bertentangan dengan hukum internasional.
Dalam pidato di Jenewa beberapa hari lalu, Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, juga berpendapat bahwa pembakaran Al-Qur'an merupakan bentuk pencemaran nama baik agama seperti yang dilarang PBB. Namun negara-negara Barat dan beberapa negara di Amerika Latin menolak pandangan itu. Alasannya, pendapat OKI itu bisa merusak kebebasan berekspresi dan berbicara mengenai agama sehingga tak sesuai dengan hak asasi manusia universal.
Seorang diplomat Eropa mengatakan, mereka tidak mungkin untuk menolak resolusi OKI karena pemerintah mereka telah mengutuk ide pembakaran Al-Qur'an. Tapi, mereka juga khawatir resolusi itu akan digunakan untuk meningkatkan tekanan atas tindakan yang dianggap pencemaran nama baik dan Islamphobia. (syf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua