Warta

Pancasila-NKRI Terancam, PWNU Kumpulkan PC dan PR se-Jatim

Jum, 1 Juni 2007 | 04:44 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) Ali Maschan Moesa mengatakan, saat ini, gerakan untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan ancaman keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin menguat. Karena itu, pihaknya akan mengumpulkan para Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Ranting (PR) NU se-Jatim.

“Dalam hal ini, NU jelas akan mempertahankan NKRI, karena bagi NU, NKRI merupakan bentuk final. Tidak ada tawar-menawar lagi,” tegas Ali, begitu panggilan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Husna, Surabaya, itu kepada NU Online di Surabaya, Kamis (31/5) kemarin.

<>

Selain itu, menurut Ali, agenda besar yang juga akan dibicarakan pada acara tersebut ialah tentang penguatan paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), sebagaimana dianut NU. Sebab, seperti diketahui, saat ini wacana Aswaja sudah banyak diperebutkan kelompok Islam lainnya, “Meski perilaku mereka tidak sesuai dengan ajaran Salafus Shalih, mereka juga tidak segan mengaku sebagai Aswaja,” tandasnya.

Dosen Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu menambahkan, pertemuan itu juga untuk membangun kembali NU, baik dari sisi jamaah maupun jamiyah (organisasi). Kedua unsur itu merupakan kesatuan yang sangat penting dalam tubuh NU. “Seperti sayap kanan dan kiri pesawat, keduanya penting, saling mendukung, dan menjadi penyeimbang lajunya pesawat,” tuturnya.

Dalam hal penguatan keorganisasian, pihaknya berupaya menertibkan administrasi. Seluruh PC dan PR yang tidak aktif, nantinya diminta untuk segera melakukan reformasi kepengurusan sekaligus ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) PC. Begitu juga bagi PR yang aktif namun belum memiliki SK, diminta juga melakukan hal yang sama.

“Dan setiap Pengurus Ranting nantinya diminta untuk mendaftar seluruh anggotanya dengan tertib, lengkap dengan nomor induknya,” ujar Ali.

Pertemuan besar yang bakal digelar sepanjang bulan Juni dan Juli itu akan melibatkan 9.552 PR, 676 Majelis Wakil Cabang (MWC) dan 44 PC se-Jatim. Masing-masing PR diminta mengirimkan dua orang, terdiri dari ketua dan rais syuriah.

Pertemuan dilakukan dengan model pengelompokan. Dibagi menjadi sembilan kali pertemuan. Masing-masing bagian terdiri dari 4 hingga 6 PC terdekat. Pertemuan pertama dilakukan di Pendopo Kabupaten Probolinggo pada 2 Juni. Pertemuan di kota mangga itu diperuntukkan bagi PCNU Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kraksaan, Lumajang dan Bangil.

Sedangkan, pertemuan kedua bertempat di Ponpes Al-Hikam, Malang, pada 3 Juni. Pertemuan itu diikuti PCNU Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Pasuruan dan Kota Batu. Terakhir, dijadwalkan pada 29 Juli di Ponpes Darul Falah Bondowoso untuk PCNU Bondowoso, Jember, Kencong, Banyuwangi dan Situbondo. (sbh)