Warta

PBNU Tolak Pemutaran “Fitna”, Film Anti-Al-Quran Produksi Belanda

Kam, 13 Maret 2008 | 08:58 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak keras rencana pemutaran “Fitna”, film buatan politisi anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders. Pasalnya, film tersebut dinilai menyudutkan Islam.

Penolakan tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam pernyataan bersama yang juga ditandatangani Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr MD Situmorang, dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja d Indonesia Pdt AA Yewangoe, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (13/3)
<>
Pernyataan sikap penolakan yang mengatasnamakan Komunitas Umat Beragama Indonesia (KUBI) tersebut ditujukan pada Perdana Menteri Kerajaan Belanda Jan Peter Balkenende dengan tembusan pada Presiden RI, Menteri Luar Negeri RI, serta Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia.

KUBI menilai, pemutaran film dimaksud pastinya akan sangat menyakiti perasaan umat Islam dan dapat menciptakan ketegangan baru bagi peradaban dunia, termasuk antara para pemeluk agama.

"Dengan pertimbangan ini, kami berharap pemerintah Kerajaan Belanda dapat berusaha secara maksimal untuk mencegah pemutaran film dan penyebarannya," kata Situmorang membacakan pernyataan bersama itu.

KUBI juga meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas dalam mencegah penyebaran film tersebut di Tanah Air.

Menurut Hasyim, jika film karya anggota Partai Kebebasan Belanda yang seorang ateis (tidak mengakui adanya Tuhan) itu jadi disebarkan, pasti akan menimbulkan kehebohan di antara umat beragama, bukan hanya Islam.

"Khusus untuk Indonesia, yang kita khawatirkan apabila itu terjadi adalah kalangan muslim salah paham, dikira itu serangan lain pada Islam," katanya.

Karena itu, sebagai antispasi, para tokoh agama membuat pernyataan bersama yang bertujuan menyelamatkan harmoni kehidupan beragama di Tanah Air serta menunjukkan bahwa agama di luar Islam juga turut keberatan dengan film tersebut.

Sejak Rabu (5/3) lalu, situs web yang akan menayangkan film itu, sudah bisa diakses di alamat fitnathemovie.

Tidak banyak yang bisa dilihat pada situs itu, dengan latar belakang berwarna hitam, tampil teks 'Geert Wilders presents Fitna - Coming Soon'. Selain itu, juga tampil gambar Al-Quran bertuliskan teks Arab “Allahu Akhbar”.

Dua pekan lalu, Wilders, Pemimpin Partai untuk Kebebasan PVV, telah menyatakan akan menayangkan filmnya lewat internet, seperti dikutip dari Radio Nederland, Jumat (7/03) lalu.

Wilders juga tengah berunding dengan sejumlah lembaga penyiaran tentang penayangan filmnya itu. Selasa lalu (04/03), Wilders menyatakan bersedia menunjukkan filmnya kepada koordinator nasional pemberantasan terorisme, Tjibbe Joustra, sehari sebelum ditayangkan, karena alasan keamanan. (rif)