Petani Minta Dibentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Kamis, 25 September 2003 | 06:14 WIB
Jakarta, NU.Online
Hari ini sejumlah petani dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Petani Indonesia (API) meminta pemerintah membentuk komisi khusus untuk penyelesaian konflik agraria, mengingat banyak konflik agraria yang dinilai merugikan rakyat kecil, terutama petani.
Pernyataan tersebut dikemukan Sekjen API, Inyo Indriadi -- yang datang bersama sekitar lebih dari 40 petani penggarap -- ketika diterima Sub Komisi III bidang Pertanian, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis. (25/09)
<>"Banyak orang bicara tentang nasib rakyat kecil yang akan diubah, tetapi kenyataannya tidak pernah nasib rakyat kecil menjadi lebih baik, bahkan semakin tertindas dan termarjinalkan," katanya.
Pada pernyataan API tersebut disinggung antara lain kasus terusirnya masyarakat yang tinggal di Kampung Baru -Cengkareng Timur, Teluk Gong, dan Jempatan besi.Selain itu ribuan petani yang menjadi petani penggarap di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis terpaksa keluar dari lahan garapan mereka seiring dengan adanya operasi gabungan Lodaya.
"Ditambah lagi dalam konflik tersebut ada intimidasi dari oknum aparat yang melakukan kekerasan dan pembakaran gubuk petani penggarap," ujarnya.Oleh karena itu, dalam pernyataan sikap API juga meminta berbagai konflik agraria tersebut segera diselesaikan. Mereka juga menuntut realisasi TAP MPR Nomor IX/2001 Tentang Pembaharuan Agraria.
"Kami dengan tegas menuntut dihentikannya segala bentuk kekerasan dan intimidasi, serta menolak segala bentuk militerisme dan premanisme," katanya.
Di samping itu, pihaknya juga meminta DPR mendesak pemerintah mengusut tuntas dan tindakan hukum bagi oknum aparat yang melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap petani penggarap dan rakyat kecil lainnya baik yang terjadi di Cengkareng Timur, Garut, Tasik, Ciamis, Sumbawa, dan daerah lainnya di Indonesia. (Cih)
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Warta Lainnya
Terpopuler Warta
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
-
Peran Sayyidah Khadijah saat Nabi Muhammad Diboikot
- Sirah Nabawiyah
-
-
-
-
-
-
-
-
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Tahun 2022, 45 Ribu Warga Terima Manfaat TJSL Pertamina
- Nasional | Kamis, 8 Jun 2023
-
Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Tantangan Besar Indonesia
- Ketenagakerjaan | Rabu, 7 Jun 2023
-
Alasan PCINU Kaohsiung Taiwan Undang Gus Kautsar di Harlah Ke-5
- Internasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan
- Nasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023