Warta

PKB Ingin Jadi Partai Penjaga Ajaran Aswaja

Sab, 9 Februari 2008 | 13:28 WIB

Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan bangsa (PKB) ingin memperkukuh diri sebagai partai penjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang diamalkan oleh Nahdlatul Ulama (NU).

Demikian dikatakan Ketua Umum Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) Badriyah Fayumi dalam acara Pelantikan dan Orientasi DPP PPKB periode 2007-2012 serta Launching Pengajian Aswaja, di Jakarta, Sabtu (9/2).<>

Pengajian Aswaja akan bersinergi dengan Majelis Silaturrahim Ulama Rakyat (Masura) yang telah dideklarasikan PKB pada tahun lalu. Dikatakan Badriyah, pengajian ini merupakan bentuk dedikasi PPKB terhadap PKB, NU, bangsa dan negara.

“Pengajian Aswaja menunjukkan perhatian PKB terhadap basis konstituen khususnya kaum nahdliyin (warga NU), serta mengkonkritkan PKB sebagai partai penjaga dan pelestari Aswaja,” katanya.

Menurut Badriyah, pengajian Aswaja juga akan menjadi sarana efektif dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan maupun kebangsaan yang membentuk kesadaran umat Islam yang toleran, moderat, dan bisa memahami perbedaan

“Dengan konsentrasi PPKB pada wilayah gerakan perempuan, maka pengajian tersebut sasarannya adalah komunitas perempuan. Dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kepada kaum ibu, juga penguatan pada basis kultural komunitas perempuan PKB,” katanya.

Pengajian Aswaja diharapkan menjadi pengajian kaum ibu paling banyak di dunia dan mereka sangat strategis untuk dijadikan agen perubahan. Para ibu akan dapat melakukan transfer pengetahuan kepada seluruh anggota keluarga.

Pada kesempatan itu PPKB membagikan buku “Fikih Tradisi: Dasar Amaliyah Warga NU” yang ditulis oleh KH Muhyiddin Abdusshomad kepada ribuan pengurus dan simpatisan PPKB yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) hadir dalam kesempatan itu didampingi Sinta Nuriyah, Yenny Wahid, Muhaimin Iskandar dan para pengurus DPP PKB. (nam)