Jember, NU Online
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menilai, daftar pemilihan tetap (DPT) Pemilu 2009 amburadul, karena banyak di beberapa daerah ditemukan data pemilih fiktif. hal ini didasarkan pada hasil temuan PKNU di Madura. Dari tiap 500 pemilih, maka terdapat 150 pemilih di antaranya adalah pemilih fiktif.
Demikian dinyatakan Ketua Umum PKNU, Choirul Anam di gedung serbaguna Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (2/4). Menurutnya, banyaknya pemilih fiktif yang ditemukan pengurus PKNU di Madura, membuktikan masih ada pemilih fiktif dalam DPT Pemilu 2009.<>
Lebih lanjut, Cak Anam -panggilan akrab Choirul Anam, menuturkan, PKNU sudah bertemu dengan anggota KPU Pusat atas amburadulnya DPT di beberapa daerah, sehingga harus diantisipasi sejak dini. PKNU juga sudah memberikan solusi kepada KPU, agar seluruh penyelenggara pemilu dan parpol mengawasi DPT di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
"Namun, waktu yang sangat terbatas untuk memperbaiki DPT sebelum pelaksanaan pemilu, mengharuskan KPU segera mencoret nama ganda dalam DPT. Meski tidak optimal memperbaiki DPT, KPU dan parpol harus menekan dan mengurangi pemilih fiktif,” terang Cak Anam.
Namun dirinya juga mengakui, waktu yang terbatas tidak optimal dalam memperbaiki DPT yang ambuardul di beberapa daerah di Indonesia. (min)
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menilai, daftar pemilihan tetap (DPT) Pemilu 2009 amburadul, karena banyak di beberapa daerah ditemukan data pemilih fiktif. hal ini didasarkan pada hasil temuan PKNU di Madura. Dari tiap 500 pemilih, maka terdapat 150 pemilih di antaranya adalah pemilih fiktif.
Demikian dinyatakan Ketua Umum PKNU, Choirul Anam di gedung serbaguna Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (2/4). Menurutnya, banyaknya pemilih fiktif yang ditemukan pengurus PKNU di Madura, membuktikan masih ada pemilih fiktif dalam DPT Pemilu 2009.<>
Lebih lanjut, Cak Anam -panggilan akrab Choirul Anam, menuturkan, PKNU sudah bertemu dengan anggota KPU Pusat atas amburadulnya DPT di beberapa daerah, sehingga harus diantisipasi sejak dini. PKNU juga sudah memberikan solusi kepada KPU, agar seluruh penyelenggara pemilu dan parpol mengawasi DPT di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
"Namun, waktu yang sangat terbatas untuk memperbaiki DPT sebelum pelaksanaan pemilu, mengharuskan KPU segera mencoret nama ganda dalam DPT. Meski tidak optimal memperbaiki DPT, KPU dan parpol harus menekan dan mengurangi pemilih fiktif,” terang Cak Anam.
Namun dirinya juga mengakui, waktu yang terbatas tidak optimal dalam memperbaiki DPT yang ambuardul di beberapa daerah di Indonesia. (min)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua
