Warta

Ribuan Muslimat NU Jateng Sukseskan Imunisasi Campak

Rab, 21 Februari 2007 | 11:04 WIB

Semarang, NU Online
Sedikitnya 4.000 kader Muslimat NU Jawa Tengah dikerahkan untuk menyukseskan "crash program" imunisasi campak, polio, dan pemberian vitamin A kepada jutaan balita di provinsi ini selama 20 Februari-20 Maret 2007.

"Semua kader Muslimat NU di kabupaten/kota harus ikut berperan dalam peningkatan jumlah anak yang diimunisasi secara gratis dengan pencapaian target lebih dari 95 persen," kata Ketua PW Muslimat NU Jateng, Ismawati, di Semarang, Rabu.

<>

Seperti diberitakan sebanyak 5.614.871 balita usia 0-59 bulan di Jawa Tengah pada 20 Februari-20 Maret 2007 akan menjadi sasaran "crash program" imunisasi campak, polio, dan pemberian vitamin A.

Total sasaran "crash program" meliputi 2.955.195 balita umur 0-59 bulan menjadi sasaran polio, sedangkan 2.659.767 balita umur 6-59 bulan mendapat imunisasi campak dan pemberian vitamin A. "Crash program" merupakan kegiatan untuk memberikan perlindungan kepada seluruh sasaran termasuk daerah di mana cakupan imunisasi rutin sangat rendah yang bertujuan untuk menghentikan penularan virus campak.

Ia mengatakan, setiap 20 menit satu anak meninggal karena komplikasi campak, sedangkan lebih dari satu juta anak Indonesia diperkirakan belum terimunisasi campak, sehingga bagi Muslimat NU "crash program" merupakan sebuah tantangan.

"Pimpinan Muslimat NU di semua tingkatan perlu terlibat dalam sosialisasi imunisasi campak dan polio. Pencapaian target imunisasi tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah," katanya.

Peran Muslimat NU dalam imunisasi antara lain menyebarkan informasi, penjelasan kepada warga NU, karena ketaatan kepada tokoh agama berbasis agama menjadikan penjelasan dari tokoh panutan bisa lebih dipercaya.

Muslimat NU sebagai organisasi sosial keagamaan memiliki program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, katanya.

Ia mengakui, kesadaran orang tua dan kalangan masyarakat yang memiliki balita mengenai manfaat imunisasi masih kurang. "Kalangan masyarakat kadang masih merasa trauma tentang kematian akibat imunisasi campak yang disiarkan media massa," katanya.

Meskipun anak telah mendapatkan imunisasi campak, sebaiknya tetap diimunisasi kembali selama "crash program" imunisasi campak, polio, dan pemberian vitamin A, karena dosis campak kedua menjamin perlindungan anak.

"Campak menyerang permukaan kulit dan sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak meninggal akibat komplikasi diare, radang paru-paru, dan kerusakan otak. Campak juga dapat menyebabkan kematian," katanya. (ant/mad)