Taufik Kiemas: Tidak Ada Upaya Merebut Dukungan Politik NU
NU Online · Selasa, 23 Maret 2004 | 02:56 WIB
Jakarta, NU Online
Suami Presiden RI Megawati Soekarnoputeri, Taufiq Kiemas mengatakan kunjungannya ke KH Abdullah Abbas pimpinan Pondok Buntet Pesantren di Kabupaten Cirebon tidak ada upaya merebut dukungan politik basis Nahdlatul Ulama (NU) dari tangan Gus Dur.
"Kunjungan kami ke KH Abdullah Abbas tidak ada upaya merebut dukungan politik basis Nahdlatul Ulama (NU) dari tangan Gus Dur, namun hanya sebagai kunjungan kerja. Ini kunjungan kerja, tidak politis," katanya kepada pers, usai berkunjung ke kediaman kiai khos Buntet, Cirebon, Jawa Barat, Senin.
<>KH Abdullah Abbas adalah guru sekaligus panutan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun, kunjungan Taufiq Kiemas diakuinya tidak bermuatan politis. "Hanya silaturahmi biasa, lagian saya minta doa untuk keselamatan bangsa, negara, dan Pemilu 2004. Belum sempurna berkunjung ke para kiai se Indonesia untuk meminta doa keselamatan negeri ini kalau melupakan kiai di Pesantren Buntet ini," ujar dia.
Ia dalam kunjungan kerjanya ke Buntet Pesantren didampingi Menteri Agama Said Aqil Al Munawwar, Wakil Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dan Bupati Cirebon Dedi Supardi serta unsur Muspida Kabupaten Cirebon lainnya.
Pernyataan Kiemas diperkuat oleh putera ketiga KH Abdullah Abbas, yakni KH Ayip Abbas yang mendampingi ayahnya saat berbincang dengan Taufik Kiemas. Menurut Ayip, meski Taufiq Kiemas memberi bantuan sebuah mobil Kijang dan 21 ruangan untuk pendidikan di Pesantren Buntet, namun kunjungan tersebut tidak menjurus ke statemen politik.
Dengan itu pula Kiemas enggan didampingi simpatisan PDIP dalam kunjungannya ke Pesantren Buntet untuk menemui KH Abdullah Abbas. "Agendanya hanya silaturahmi dan meminta doa kepada kiai Abdullah Abbas untuk keselamatan negeri ini," ujar KH Ayip Abbas, sambil menambahkan bahwa Taufik Kiemas ke Cirebon sebagai acara pribadi dan kenegaraan.
Sebelumnya, kiai ’khos’ (kharismatik) NU ini pernah dikunjungi Ketua Umum DPP PAN Amien Rais, Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung, Susilo Bambang Yudhoyono, dan terakhir fungsionaris DPP PDIP Taufiq Kiemas.
Belum lama ini, Gus Dur dan 30 kiai NU se-Indonesia menjalin kesepakatan untuk dukung dirinya menjadi presiden di Pesantren Buntet ini. KH Abdullah Abbas adalah kiai yang selama ini ’diburu’ sejumlah petinggi dan calon petinggi negeri ini, karena dia adalah salah satu kiai yang bisa menentukan kiai-kiai NU lain se-Indonesia menjadi satu suara.
Menurut KH Anas Arsyad, keponakan KH Abdullah Abbas, keputusan para kiai NU sudah final untuk mendukung Gus Dur kembali menjadi Presiden RI ke-6. "Jadi, secara politis, kunjungan Pak Taufiq Kiemas tidak berpengaruh terhadap dukungan para kiai NU kepada Gus Dur," ujar Anas Arsyad.
Sementara itu, Taufiq mengakui selain KH Abdullah Abbas, dia sudah mengunjungi sejumlah kiai ’khos’ lainnya seperti KH Facrudin Masturo di Sukabumi, KH Ilyas Ruchiyat di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya.
Taufiq Kiemas juga mengaku sudah mengunjungi pesantren-pesantren yang ada di pantura Jawa Barat, antara lain di Kabupaten Karawang. Kunjungannya ke kiai-kiai itu, menurut Taufiq, bukan dalam kerangka ’sowan politik’ (kunjungan politik).
"Kunjungan tersebut murni semata-mata untuk meminta doa restu agar pemilu berlangsung aman. Semua kiai, mulai di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Sukabumi hingga yang ada di Karawang, sudah kami datangi untuk sowan. Tinggal kiai yang di sini (Pondok Buntet Pesantren) yang belum kami kunjungi," ujarnya.(red)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua