Surabaya, NU Online
Riset menyebutkan bahwa 40 persen dari seluruh umat Islam di Indonesia mengaku berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Karenanya, total warga NU berjumlah lebih dari 100 juta.
"Di Indonesia kami punya pepatah, merawat NU sama dengan merawat Indonesia. Karena hampir 100 juta warga Muslim ada di lingkungan NU," ujar Alissa Wahid, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), saat memberikan sambutan pada penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Australia, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/8/2025).
"Kalau NU-nya maju bangsa Indonesia juga maju," lanjut Alissa.
Alissa menyampaikan bahwa kerja sama PBNU dengan Australia bergerak di bidang penaggulangan bencana, pendidikan, dan tantangan kependudukan. Menurutnya, kemitraan ini akan sangat membantu PBNU menghadapi persoalan-persoalan yang ada.
"Kita juga membutuhkan ahli, kerja lebih strategis. Kita membutuhkan semua bentuk kerja sama bagaimana melayani jamaah NU di Indonesia," kata Alissa.
Ia menegaskan bahwa NU merupakan ormas terbesar di Indonesia. NU merupakan asosiasi para ulama. Mereka memutuskan untuk bersama-sama bangkit dan mengikat diri dalam NU.
Lebih lanjut, Alissa menjelaskan bahwa lara ulama itu rerata memiliki lembaga pendidikan, santri, dan jamaah. Karenanya, NU juga menjadi asosiasi bagi lembaga pendidikannya, santrinya, dan jamaahnya.
Oleh karena itu, perkembangan NU tidak berbatas, tidak bisa dibatasi ukuran organisasi standar. Sebab, ada puluhan ribu lembaga pengajian Al-Qur'an yang diorganisasi perempuan, 13 ribu madrasah, dan 26 ribu pesantren. Ada 7 juta anak belajar di lembaga-lembaga pendidikan NU itu.
"NU besar tanggung jawabnya. Kita bekerja sampai desa. Kita butuh kerja sama untuk bisa membantu NU melayani warganya," kata Alissa.
Di samping itu, ia juga menyampaikan bahwa praktik Islam wasathiyah yang menjadi brand Islam di Indonesia bisa dibagikan kepada saudara Muslim di Australia maupun masyarakat lebih luas.
"Australia semakin beragam. Indonesia sejak awal berbeda. NU sebagai ormas terbesar mendukung keislaman moderat," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Alissa menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang dijalin antara PBNU dan Australia. Ia berharap kemitraan tersebut dapat menjadi ajang untuk saling belajar dan memperkuat kebersamaan dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Ia berharap ke depan Menteri Pembangunan Internasional Australia Anne Aly dapat kembali ke Indonesia untuk melihat program di lapangan yang sangat membanggakan dan membahagiakan.
Penandatanganan kerja sama ini dihadiri Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ai Rahmayanti, Ketua Lembaga Kesehatan PBNU dr Zulfikar, Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Kacung Marijan, dan segenap pengurus NU.