Daerah

Apakah Anda Termasuk Moderat dalam Beragama? Ini Indikatornya

Kam, 14 September 2023 | 20:30 WIB

Apakah Anda Termasuk Moderat dalam Beragama? Ini Indikatornya

Ilustrasi (M Faizin)

Pringsewu, NU Online
Sikap moderat dalam menjalankan agama menjadi hal penting terlebih di tengah-tengah keragaman seperti di Indonesia. Moderat dalam beragama atau sering disebut moderasi beragama memiliki indikator yang bisa dijadikan ukuran apakah seseorang bersikap moderat atau tidak.


Apa saja indikator atau tanda-tanda orang moderat dalam beragama? Jawaban dari pertanyaan ini dijelaskan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung H Puji Raharjo saat menjadi pembicara pada Sarasehan Kebangsaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu yang digelar di Hotel Urban Pringsewu, Kamis (14/9/2023).

 

Ia menjelaskan bahwa ada 4 indikator yang menunjukkan bahwa seseorang termasuk moderat dalam beragama. Pertama adalah memiliki komitmen kebangsaan yakni menerima prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi: UUD 1945 dan regulasi di bawahnya. 


“Kedua adalah memiliki sifat toleransi yakni menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat. Menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama,” jelasnya pada kegiatan bertema Moderasi Beragama dalam Berpolitik dan Berbangsa ini.

 

Ketiga adalah anti pada kekerasan yakni menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan. Dan yang keempat adalah menerima dan menghormati tradisi yang ada di lingkungan yakni ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.

 

Ia menjelaskan bahwa proses menyebarnya agama khususnya Islam ke seluruh penjuru dunia melewati jalan panjang yang selalu bersentuhan dan berinteraksi dengan budaya dan tradisi. Maka itu setiap pemeluk agama di berbagai penjuru dunia memiliki ciri khas yang berbeda seiring dengan bertemunya antara tradisi dan agama.

 

“Mari beragama dengan membawa esensi atau isinya, bukan casing-nya,” ajaknya.

 

Sementara Pj Bupati Pringsewu  yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik Hipni mengatakan, moderasi beragama adalah prinsip penting dalam kehidupan masyarakat yang beragam secara keagamaan. Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama dalam sebuah masyarakat. Moderasi beragama sangat penting untuk mempertahankan kerukunan sosial​​​​​​​.


"Moderasi beragama membantu mencegah konflik dan ketegangan antarumat beragama. Ini menciptakan lingkungan yang harmonis di mana orang-orang dengan keyakinan yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan damai," ungkapnya.

 

Moderasi beragama lanjutnya merupakan hal yang penting untuk mencegah ekstremisme dan radikalisasi serta bisa memberi kontribusi pada pembangunan berkelanjutan masyarakat yang beragama moderat cenderung lebih stabil secara sosial dan politik. Ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

 

“Moderasi beragama adalah prinsip penting dalam memastikan masyarakat yang beragam secara keagamaan dapat hidup bersama dengan damai dan harmonis. Ini merupakan landasan bagi toleransi, kerukunan, dan pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan dan menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kebijakan publik,” pungkasnya.