Daerah

Bawa Nama NU, Pesilat Pagar Nusa Harus Jaga Sikap

Sen, 3 Agustus 2020 | 03:00 WIB

Bawa Nama NU, Pesilat Pagar Nusa Harus Jaga Sikap

Ketua PC Pagar Nusa Jember, Jawa Timur, H Fathorrozi (sebelah kiri) dan Rais Syuriyah MWCNU Ajung, Gus Rohim (tengah). (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa Jember, Jawa Timur, terus bergerak menyempurnakan struktur organisasi bela diri di bawah naungan NU tersebut. Kali ini membentuk Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa, Ajung, Kabupaten Jember, Ahad (2/8) malam.


Menurut Ketua PC Pagar Nusa  Jember, H Fathorrozi, pembentukan kepengurusan mulai dari tingkat kecamatan hingga desa, cukup penting bagi gerakan Pagar Nusa. Merekalah sesungguhnya ujung tombak di lapangan. Mereka tidak hanya belajar dan melestarikan pencak silat, tapi  juga menjalankan misi dakwah NU.


“Karena Pagar Nusa punya NU, maka pengurus dan pesilat Pagar Nusa harus membantu menjaga sekaligus menjalankan misi NU, di antaranya adalah mewujudkan Islam yang rahmatan lil’alamin   melalui cara-cara Pagar Nusa,” urainya saat memberikan sambutan dalam rapat pembentukan PAC Pagar Nusa di kediaman KH Abdurrohim Malik, Ajung, Kabupaten Jember.


Ia berharap agar pesilat Pagar Nusa dapat menjalin persahabatan dengan pesilat aliran manapun karena sesungguhnya olahraga bela diri merupakan seni dan sarana menyatukan, bukan alat pemecah belah. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi pesilat Pagar Nusa untuk tidak bersikap ramah kepada siapapun.


“Tak perlu sok jago, itu bukan ciri khas Pagar Nusa. Kita belajar silat bukan untuk berperang, tapi untuk melestarikan budaya nenek moyang kita, menjaga kesehatan, melindungi diri, mengayomi masyarakat, dan sebagainya. Itu perwujudan Islam rahmatan lil’alamin,” jelas H Rozi, sapaan akrabnya.


Alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Kabupaten Situbondo itu mengaku bangga dengan semangat kader Pagar Nusa untuk maju. Salah satu buktinya adalah pembentukan PAC Pagar Nusa Ajung, yang merupakan inisiatif dari mereka sendiri. Mereka tidak sekadar ingin belajar pencak silat, tapi juga ingin punya wadah resmi yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama.


“Saya bangga, dan kami bangga ada di Pagar Nusa karena ini milik ulama,” tuturnya.


Sementara itu, Rais Syuriyah MWCNU Ajung, KH Abdurrohim Malik, berharap agar  pesilat Pagar Nusa selalu menampilkan perilaku yang terpuji dalam hal apapun. Sebab, Pagar Nusa membawa nama NU, sehingga sepak terjang pesilatnya  selalu dikaitkan dengan organisasi terbesar dunia itu.


“Hati-hati, jaga sikap karena di situ (Pagar Nusa) ada nama NU,” pungkas Gus Rohim, sapaan akrabnya.


Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz