Daerah

Berkhidmah di NU untuk Memperbaiki Diri

Sen, 6 Januari 2020 | 02:00 WIB

Berkhidmah di NU untuk Memperbaiki Diri

Ketua Aswaja Centre Tasikmalaya KH Yayan Bunyamin memberikan Orasi Ilmiah dan Penguatan Ideologi pada Kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-V Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjar. (Foto: NU Online/Wahyu Akanam)

Kota Banjar, NU Online
Ketua Aswaja Centre Tasikmalaya KH Yayan Bunyamin menyampaikan bahwa semua orang berhak berkhidmah di NU, mereka bisa menjadj bagian dari kepengurusan NU dan atau anggota. Namun perlu menata niat dengan baik, tidak ada tujuan lain kecuali niat berkhidmah dan membenahi diri.
 
"Kalau kamu mau masuk NU jangan diniatkan untuk membesarkan NU karena NU sudah besar, tapi kamu masuk NU niatkan untuk memperbaiki dirimu," ungkapnya saat memberikan Orasi Ilmiah dan Penguatan Ideologi pada Kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-V Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjar di Aula Munas NU Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, Sabtu (4/1).
 
Kiai Yayan berpesan kepada seluruh warga NU yang hadir pada kesempatan ini agar menjadikan ajang Konfercab sebagai media introspeksi pengurus untuk meningkatkan kualitas khidmahnya di NU. Sehingga bisa membawa NU kian bermanfaat kepada khalayak luas.
 
"Dengan adanya konfercab ini semoga dapat menjadi wasilah kita untuk selalu belajar menjadi lebih baik," pesannya.
 
Sebagai Nahdliyin, terutama mereka yang masuk struktural NU agar tetap solid dan memperhatikan nilai-nilai dan prinsip yang telah digariskan para pendiri NU. Termasuk ajaran-ajarannya juga tidak boleh ditinggalkan. Justru senantiasa disiarkan kepada masyarakat luas.
 
Menjalankan itu semua, lanjut dia, perlu didorong oleh niat yang tulus dan jauh dari kepentingan-kepentingan sesaat di luar pengabdiannya di NU. Tidak terkecuali kepentingan pribadinya. Hal itu menurutnya perkara yang sangat sempit. Jika demikian itu ternyata masih ada di pribadi masing-masing pengurus, maka segera berbenah dan mengubahnya. Karena prinsip pengurus NU harus mampu menebarkan kebaikan, baik di kancah nasional maupun internasional. 
 
"Kita harus mengikuti NU, bukan NU yang harus mengikuti syahwat politik kita, posisi kita di NU hanyalah untuk bertabaruk, semoga NU lahir bukan untuk kemaslahatan Indonesia saja, tapi untuk dunia," tegasnya.
 
Kiai Yayan juga menerangkan bahwa NU itu unik, menarik dilihat dari berbagai sisi. Walaupun demikian, sebagai Nahdliyin jangan sampai berkhidmah dengan tujuan supaya populer, misalnya untuk menggalang suara demi kepuasan syahwat politik pribadinya. 
 
"NU itu unik, istimewa, NU berdiri di atas tradisi, NU berdiri bukan untuk politik praktis, namun untuk kemaslahatan umat," terangnya.
 
Konfercab kali ini mengangkat tema 'Merawat Persatuan, Menebar Kasih Sayang, Wujud Nyata Islam Rahmatan lil Alamin'. Beberapa pihak yang hadir di antaranya Wakil Walikota Banjar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjar, jajaran PCNU, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), sejumlah Ranting NU, dan badan otonom (Banom) NU di Kota Banjar. 
 
Kontributor: Wahyu Akanam
Editor: Syamsul Arifin