Daerah

Coin Fondation dan PMII NTB Serahkan Rumah Korban Gempa Lombok

Jum, 2 Agustus 2019 | 01:30 WIB

Coin Fondation dan PMII NTB Serahkan Rumah Korban Gempa Lombok

Para korban gempa Lombok dan berpose bersama aktifis PMII NTB dan pengurus Coin Foundation NTB usai serah terima kunci rumah

Lombok Utara, NU Online

Gempa Lombok 2018 lalu sampai hari ini masih menyisakan setumpuk duka bagi korban dan keluarganya.Salah satunya terkait dengan tempat tinggal. Sebab masih banyak di antara mereka yang terpaksa menempati hunian sementara di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

 

Genap satu tahun berlalu, proses percepatan pembangunan mulai berjalan. Salah satunya Rumah Instan Kayu Sehat (Rikas) yang dikerjakan oleh Muhammad Akbar Jadi dan Yusuf Mansur dibantu oleh relawan dari PKC PMII NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Coin Foundation NTB.

 

Sebanyak 12 unit rumah di Dusun Kencong, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara telah berdiri dan siap digunakan. Rumah yang dilengkapi dengan MCK (mandi, cuci, kakus) tersebut bertipe 6 x 6, terbuat dari kayu, dan didesain untuk tahan gempa, Sehingga diharapkan masyarakat dapat menempati rumah itu dengan aman dan nyaman.

 

Ketua Pelaksana Pembangunan Rikas, Muhammad Akbar Jadi yang akrab disapa Viken, mengatakan proses pekerjaan rumah mulai Januari 2019 untuk memperoleh izin dan rekomendasi dinas terkait sehingga menghabiskan waktu cukup lama.

 

"Alhamdulillah semua telah dilalui dan berbuah manis pada hari ini. Atas peran aktif ketua Supriadi, Sekertaris Anto dan Bendahara beserta anggota pokmas Karang Jelok di desa sokong ini yang terus berkordinasi dengan pemerintah daerah terkait. Sehingga walau kami datang di akhir tapi bisa menyelesaikan bangunan ini lebih awal. Rumah ini kami kerjakan maksimal dan sebaik mungkin dengan pengawasan dari fasilitator dan masyarakat," ujarnya saat penyerahan kunci rumah di Lombok Utara, Kamis, (01/08).

 

Sementara itu, Direktur Coin Foundation, Abdul Aziz, berharap penyerahan kunci rumah tersebut menjadi cambuk bagi aplikator lainnya agar lebih cepat membangun, tidak hanya memperhitungkan profit semata tapi juga rasa kemanusiaan pada korban yang telah satu tahun ‘numpang’ di hunian sementara atau di tenda darurat.

 

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Lombok Utara, Drs. H. Suardi meminta aplikator, pokmas (kelompok masyarakat) maupun warga dapat bersinergi dan memiliki persepsi yang sama agar rumah hunian untuk korban dapat terbangun dengan cepat.

 

"Saya meminta samakan persepsi untuk membangun RTG (rumah tahan gempa) yang sehat, sehingga masyarakat bisa aman dan nyaman. Saya berharap kebersamaan kita semua," tuturnya.

 

Wakil Ketua PKC PMII Bali Nusra M Solihin, mengatakan dirinya bersama aktivis PMII terus mengadvokasi pembangunan rumah tahan gempa untuk warga di NTB. Dikatakannya, kerja keras membangun rumah itu sebagai bukti bahwa aktivis tetap ada dan berkontribusi. (Hadi/Aryudi AR)