Daerah

Di Jombang, Guru MI Sulap Botol Bekas Jadi Media Belajar Kreatif di Sekolah

Rab, 31 Juli 2019 | 10:30 WIB

Di Jombang, Guru MI Sulap Botol Bekas Jadi Media Belajar Kreatif di Sekolah

Sejumlah guru MI tampak sedang memanfaatkan barang bekas dalam pelatihan.

Jombang, NU Online

 

Sekitar puluhan guru Madrasah Ibtidaiyah di Jombang mengikuti sebuah pelatihan menarik. Sebuah pelatihan yang bertujuan untuk keterampilan guru dalam memaksimalkan barang bekas seperti limbah botol dan gelas plastik untuk dijadikan sebagai media belajar kreatif di dalam kelas.
 

Melalui pelatihan ini, para guru juga diharapkan dapat mendesain sendiri media belajar yang berasal dari barang bekas yang tersedia di sekitar sekolah sehingga membuat peserta didik menjadi lebih aktif.

 

Selain mampu mengembangkan kreativitas guru, kegiatan ini juga memungkinkan terciptanya pendidikan karakter seperti karakter peduli, tidak boros, dan lebih memanfaatkan barang yang ada serta kreatif, serta menumbuhkan kesadaran ramah lingkungan.

 

Pelatihan menarik ini adalah bagian dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan bertema “Media Belajar Sains Berbasis Ramah Lingkungan”. Kegiatan sosialisasi ini difokuskan pada guru sekolah dasar, melalui pembelajaran Kurikulum 2013 tingkat dasar dengan pendekatan scientific, dan media belajar sains berbasis ramah lingkungan.

 

Kegiatan ini dimotori oleh Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha) melalui program Hibah Pengabdian pada masyarakat yang digelar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kebo Kocak Desa Dapurkejabon, Jombang.

 

Dosen Unwaha yang terlibat dalam pelatihan, Ino Angga Putra mengatakan, keterampilan guru paling perlu ditingkatkan yaitu pada mata pelajaran bidang sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ia beralasan, mata pelajaran IPA kerap membutuhkan praktek langsung yang diantaranya melalui kegiatan observasi dan pengamatan serta praktikum.

 

"Selama ini barang bekas itu tidak dimanfaatkan, padahal sebenarnya sangat bisa dimanfaatkan," kata Ino Angga Putra, di Jombang, Selasa (30/7).

 

Angga berharap melalui kegiatan ini, para guru dapat menjawab permasalahan yang ada dan sesuai dengan kebutuhan para guru terhadap pelaksanaan pembelajaran saat ini. "Melalui kegiatan ini, kami berharap agar para guru mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dan pengetahuan baru untuk mendukung pembelajaran di sekolah mereka," ungkapnya.

 

Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan ini, menyebutkan hasil observasi timnya menunjukkan bahwa guru MI di Jombang lebih senang menggunakan media 2D dibanding media 3D atau media nyata. Hal ini menjadi tantangan guru untuk meningkatkan keterampilannya dalam merancang media belajar yang dapat memudahkan peserta didik menjadi lebih paham terlebih mendukung kurikulum 2013 yang menuntut peserta didik lebih aktif.

 

"Kami sangat percaya akan potensi yang dimiliki guru-guru di Indonesia khususnya di wilayah Jombang ini besar sekali, tetapi masih belum dioptimalkan karena mereka kurang terasah dan terlatih," tandas Angga. (Syarif Abdurrahman/Ahmad Rozali)