Daerah

Dorong Partisipasi Santri, KIP Pidie Jaya Sosialisasi Pemilu ke Sejumlah Dayah

Sel, 15 November 2022 | 23:00 WIB

Dorong Partisipasi Santri, KIP Pidie Jaya Sosialisasi Pemilu ke Sejumlah Dayah

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Parmas KIP Pidie Jaya, Tgk Muhammad Yusuf saat bersilaturrahmi ke sebuah dayah di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Selasa (15/11/2022). (Foto: NU Online/Helmi)

Pidie Jaya, NU Online
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie Jaya dalam rangka menyukseskan tahapan Pemilu 2024 melakukan sosialisasi terkait Pemilu dan penempatan TPS khusus di dayah, di sejumlah dayah di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.


Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Parmas KIP Pidie Jaya, Tgk Muhammad Yusuf mengatakan bahwa sosialisasi terus dilakukan ke masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk para santri di sejumlah dayah (pesantren) di Pidie Jaya.


“Kegiatan turun ke dayah di wilayah Pidie Jaya merupakan agenda yang telah lama diwacanakan. Sekarang baru sempat dilakukan terlebih padatnya kegiatan jelang Pemilu 2024,” ungkapnya kepada NU Online, Selasa (15/11/2022).


Tgk Muhammad Yusuf menjelaskan, sosialisasi ini juga untuk penjajakan penambahan TPS khusus di dayah dengan melihat sejumlah santri dan dewan guru yang tinggal dan mondok di dayah di Pidie Jaya.


“Alhamdulillah, tahun ini sudah ada instruksi untuk dibuat TPS di berbagai dayah yang memenuhi kriteria penempatan TPS khusus untuk kalangan santri dan dewan guru. Terlebih ini untuk membantu santri dan dewan guru yang merupakan bukan penduduk setempat,” lanjutnya.


Ketua Divisi Rendatin KIP Pidie Jaya Hasanuddin menyebutkan bahwa kegiatan ini untuk memudahkan penyampaian usulan tentang penambahan TPS khusus di wilayah permukiman warga yang menetap salah satunya dayah.


“Sebenarnya bukan hanya dayah, tetapi juga lapas menjadi lokasi yang akan ditempatkan TPS khusus. Namun, karena di Pidie Jaya tidak ada Lembaga Permasyarakatan, maka difokuskan ke dayah. Bahkan, di Pidie Jaya tidak sedikit dayah yang punya santri dan dewan guru mukimin (tinggal di pesantren),” ulasnya.


Hasanuddin mengatakan, mekanismenya nanti pimpinan dayah melakukan permintaan melalui surat untuk ditempatkan TPS. Kunjungan dan silaturahmi ini merupakan langkah awal ke arah tersebut.


“Sosialisasi ini juga merupakan bentuk silaturahmi dan kunjungan KIP Pidie Jaya untuk kalangan dayah. Terlebih dayah sebagai lembaga pendidikan yang masih mendapat kepercayaan masyarakat untuk ditempatkan generasi penerus untuk belajar agama. Bahkan, frekuensi santri termasuk kalangan yang dominasi sebagai pemilih pemula,” paparnya.


Sosialisasi ini dilakukan menyusul adanya pertanyaan dari beberapa pengasuh pondok tentang proses dan prosedur pindah TPS agar para santrinya bisa turut andil dalam pesta demokrasi itu. Di sisi lain, ada banyak santri yang punya hak pilih tetapi enggan menggunakan haknya di daerah asal.


Hak konstitusi santri
Pimpinan Dayah Misbahudh Dhulam Al-Aziziyah Lueng, Putu, Pijay, Tgk H Asbahani  mengatakan bahwa hak konstitusi santri tetap harus terjaga. Meski santri berada di dayah, pada hari H Pemilu 2024 hak suaranya tetap bisa disalurkan dengan baik sebagaimana umumnya.


“Kami sebagai pimpinan dayah atau agamawan juga berkewajiban untuk melakukan sosialisasi dan dakwah kepada masyarakat, termasuk santri untuk mengambil hak pilihnya secara bebas dan rahasia,” ujarnya.


Sosok yang akrab disapa Abi Asbahani ini menjelaskan, terkait adanya TPS di dayah atau tidak itu juga hak pimpinan dayah sesuai dengan kondisi dayah masing-masing.


“Kami atas nama pimpinan dayah sangat berterima kasih kepada KIP Pidie Jaya yang telah bersilaturahmi dan sosialisasi tentang kepemiluan. Ini juga menjadi kewajiban pimpinan dayah untuk meneruskan kepada santri, dewan guru dan jamaah pengajian serta masyarakat,” lanjutnya.


Adanya instruksi penambahan TPS di dayah juga salah satu solusi terbaik yang dilakukan KIP Pidie Jaya atas rekomendasi KPU RI. Pimpinan dayah dapat melakukan ijtihad tersendiri terhadap usulan tersebut.


“Ijtihad itu sesuai kondisi dan situasi. Setiap pimpinan dayah tentu melihat mafsadah dan maslahahnya dengan usulan tersebut.Kami yakin pemimpin dayah lebih 'alam (tahu) dengan setiap keputusannya,” pungkas Abi Asbahani.


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori