Lebak, NU Online
Lingkungan dan sikap orang tua sangat berpengaruh terhadap daya tumbuh kembang anak terutama perkembangan mental anak. Agar anak menjadi seperti yang diharapkan, ada beberapa hal hal yang harus diperhatikan orang tua sebagai madrasah utama.
Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak, Banten, Siti Nurasiah mengatakan ada empat kunci yang mesti difokuskan orang tua agar anak menjadi cerdas dan memiliki karakter yang baik.
"Pertama, orang tua harus dapat memberikan contoh perilaku yang baik ketika berhadapan dengan anak. Sikap tersebut tentu adalah sikap yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial," katanya.
Dihubungi NU Online, Senin (15/4), Nurasiah mengatakan orang tua bagi seorang anak adalah tauladan yang sangat diharapkan, sehingga semua tingkah lakunya harus diperhatikan.
Selanjutnya, agar anak tumbuh menjadi anak yang cedas tanpa tekanan, orang tua harus terus beruapaya agar anak tetap merasa nyaman dan bahagia.
"Itu dapat dilakukan dengan terus melibatkan anak kepada kegiatan kegatan yang positif misalnya megajak anak ke pengajian, melibatkan anak membuat kue di rumah dan sejumlah kegiatan positif lainnya," paparnya.
Dalam Islam, lanjut Nurasiah, ada sifat mahmudah ada sifat mazmumah. Anak tanpa dikenalkan dengan kedua sifat itu, saat dewasa nanti pasti melakukannya. "Makanya agar terbiasa dengan kegiatan yang baik, ajarkan terus sifat sifat mahmudah, bukan mazmumah," imbaunya.
Hal ketiga yang dapat dilakukan orang tua agar anak menjadi pribadi yang berharga di lingkungan keluarga adalah dengan memberikan kepercayaan kepada anak tersebut. Sikap itu dinilai akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian yang kuat.
Di Fatayat NU Lebak, lanjut Aisiah, para anggota terus dibekali ilmu ilmu parenting agar ibu-ibu Fatayat NU dapat menjadi ibu yang baik dan terus menanamkan akidah yang selaras dengan haluan Ahlussunah wal Jama'ah.
Terkahir, orang tua harus memilih lingkungan yang ramah agar anak tidak menjadi korban kekerasa psikis maupun fisik oleh lingkungan yang tidak ramah.
Maraknya sikap menyeleweng pada diri anak, kata Aisiah, disebabkan oleh pendidikan orang tua yang tidak terorganisir dengan baik. Bahkan orang tua tersebut cenderung cuek. Akibatnya mental anak berkembang secara tidak merata, karena minimnya sugesti yang ditanamkan orang-orang terkasih. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)