Pengasuh Pesantren Nahdlatut Thalibin Tayu Pati KH Ahmad Nadhif Mujib (Gus Nadhif) mengingatkan setiap muslim supaya tidak melakukan perbuatan yang bisa mengakibatkan kepanikan orang lain. Karena, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa membuat kepanikan orang lain termasuk kezhaliman yang sangat besar.
"Kita jangan sampai berbuat yang bikin orang lain panik karena hadits sudah tegas itu zhalim besar. Bahkan perbuatan tersebut bisa seperti setingkat kurang sedikit dari kemusyrikan," katanya saat menyampaikan mauizhah hasanah dalam halal bihalal dan peresmian Madrasah Diniyyah Darussalam Desa Padurenan Gebog Kabupaten Kudus, Senin (25/7).
Gus Nadhif menuturkan kisah sahabat nabi yang sedang guyon menggoda temannya yang lagi tidur. Pedang dan tombak yang dibawanya, disembunyikan oleh temannya sehingga ketika ia bangun terlihat kebingungan.
"Sebetulnya nabi suka guyon yang tidak berlebihan sehingga mendengar sahabat menyembunyikan sandal temannya itu, beliau melarang. Tidak halal orang Islam membuat panik atau bingung temannya meskipun maksudnya untuk guyonan," tegasnya.
Di hadapan ratusan wali santri Madin Darussalam, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini juga menjelaskan ciri-ciri orang bangkrut. Mengutip penjelasan ulama, Gus Nadhif menerangkan bahwa orang-orang yang dikatakan bangkrut adalah mereka yang selalu rajin shalat, zakat, dan menunaikan haji tetapi masih suka berbuat hasud ataupun menzhalimi orang lain.
"Meskipun shalatnya rajin dan bacaannya fasih, namun misohi (ngumpat)-nya juga fasih. Orang ini akan menanggung beban dosa orang yang ia zhalimi. Inilah yang dinamakan sejatinya orang bangkrut menurut kanjeng nabi," jelasnya.
Terkait halal bihalal, Gus Nadhif menerangkan puasa ramadhan satu bulan penuh hanyalah untuk menebus dosa kepada Allah. Sementara umat manusia juga memiliki dosa di antara sesama.
"Kita tidak hanya sadar dosa kepada Allah melainkan sadar dosa kepada manusia," katanya.
Halal bihalal, jelas Gus Nadhif, merupakan ajaran baik dari ulama jawa dan Walisongo. Karenanya, setiap muslim supaya bisa memanfaatkan momentum ini untuk meminta dan memberi maaf antarumat manusia pada setiap bulan Syawwal. (Qomarul Adib/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua