Daerah

Habib Umar Jelaskan Negara Indonesia Diraih atas Dasar Iman

Sab, 1 September 2018 | 09:00 WIB

Habib Umar Jelaskan Negara Indonesia Diraih atas Dasar Iman

Habib Umar Muthahar

Pacitan, NU Online
Wakil Mudir Aam Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Umar Muthohar menuturkan, para pejuang dan pendiri bangsa Indonesia adalah orang-orang yang memiliki rasa keimanan yang tinggi. Mereka mengakui bahwa kemerdekaan yang diraih bukan semata karena perjuangan. Tapi tegas dinyatakan atas berkat Rahmat Allah SWT.

“Hal itu tersebut dalam pembukaan undang-undang dasar. Dan dari situ kita mengetahui bahwa bapak-bapak pendiri bangsa ini adalah orang-orang yang mempunyai iman," terang Habib Umar.

Penjelasan itu disampaikan habib pada acara Tasyakuran Kemerdekaan Ke-73 RI yang digelar Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (31/8) malam.

Habib asal Semarang, Jawa Tengah itu menjelaskan, karena negara ini didirikan atas dasar iman maka para pejuang tidak pernah menyombongkan diri atas perjuangan yang telah mereka lakukan.

“Oleh karena itu kalau kita ingin mensyukuri nikmat dari Allah berupa kemerdekaan ini, ya harus disyukuri dengan dasar-dasar keimanan,” tuturnya.

Menurut Habib, salah satu cara menyukuri nikmat kemerdekaan dengan iman adalah dengan mengirimkan doa, memberi hadiah fatihah kepada para pendahulu. Ansor, lanjut habib tengah mengarahkan kepada kita untuk memaknai substansi hari kemerdekaan.

“Malam 17 Agustus kita mengenang perjuangan para pahlawan, mengenang detik-detik proklamasi. Kumpul di masjid-masjid, di kampung, khataman Qur’an, tahlil, dan berkirim doa. Ingkang mekaten niki sae nopo mboten (yang seperti ini baik apa tidak). Sae (baik),” kata Habib. 

Tasyakuran Kemerdekaan RI juga diisi dengan pelantikan pengurus PAC IPNU-IPPNU Ngadirojo, pelantikan pengurus MWCNU Ngadirojo, serta pembacaan Shalawat bersama Grup Lintang Songo.

Selain dihadiri ribuan nahdliyin Pacitan, acara juga dihadiri oleh para kiai, pengurus PCNU dan banomnya serta para pejabat pemerintahan di Kabupaten Pacitan. (Zaenal Faizin/Muiz