Daerah

Hadir di Sumbar, LAZISNU Bangun Kepercayaan Muzakki dan Warga Nahdiyin

Rab, 4 Agustus 2021 | 10:00 WIB

Padang, NU Online

Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (PW LAZISNU) Sumatra Barat dalam menjalankan tugasnya perlu membangun akuntabilitas, tata kelola, kepercayaan (trust) muzakki dan warga Nahdiyin. Kehadiran LAZISNU di Sumatra Barat merupakan momen sangat penting, tidak saja untuk Lembaga NU, tetapi juga untuk warga Nahdiyin secara khusus, dan masyarakat Sumatra Barat secara umum.


Demikian diungkapkan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat Ganefri, pada rapat perdana pengurus LAZISNU Sumatera Barat dengan Pengurus NU Wilayah Sumbar yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (3/8) malam.


Menurut Ganefri, LAZISNU merupakan lembaga pelaksana NU yang mengelola kegiatan berkaitan dengan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah umat. Baik dari sisi pengumpulan maupun pendistribusiannya kepada yang berhak nantinya.


Dikatakan Ganefri, dengan lembaga ini, warga NU dapat membantu warga Nahdiyin lain dan masyarakat secara umum. Potensi dana zakat, infak, sedekah warga NU sangat signifikan untuk membantu orang yang memerlukan bantuan, terlebih lagi dengan kondisi Covid-19 ini. Tentu ada warga Nahdiyin yang memerlukan bantuan.


"Disamping untuk membantu orang yang sangat memerlukan bantuan, kehadiran LAZISNU juga penting untuk bisa menjadi penggerak ekonomi bagi usaha mikro yang memerlukan dana. Diperlukan kerja sama lembaga ini dengan lembaga sejenis, tidak saja di tingkat Sumbar dan daerah, tetapi juga dengan lembaga serupa yang ada di pusat (Jakarta), lembaga bantuan kemanusiaan internasional," kata pria yang menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) ini.


Dikatakan, LAZISNU juga bisa dialokasikan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia dengan mengalokasikan dana untuk beasiswa. Lembaga serupa yang ada di UNP, misalnya, bisa menghimpun Rp1 miliar satu tahun, yang berasal dari dosen dan pegawai untuk membantu UKT mahasiswa. LAZISNU juga menyasar warga NU yang ada di UNP, UIN, Kemenag dan tempat lainnya. Ini merupakan sumber potensial.


"Untuk itu, pengelola harus menerapkan management yang baik dengan memanfaatkan teknologi. Pengurus bisa belajar dari NU Care LAZISNU di daerah lain, bahkan dengan lembaga serupa lainnya,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua PW Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lapeksdam) NU Sumbar Aidil Aulia menyambut baik terbentuknya LAZISNU Sumatera Barat. Hal ini, menurutnya, merupakan pengejawantahan kerja-kerja sosial NU Sumatera Barat untuk melakukan pemberdayaan pada masyarakat Sumbar, di samping kerja-kerja keagamaan.


"Kita menyambut baik langkah PWNU dan diharapkan bisa berkoordinasi dengan NU Care PBNU agar programnya menjadi sinkron dengan agenda-agenda keumatan kaum Nahdiyin dan masyarakat Indonesia secara umum,” katanya.


Ketua Pengurus LAZISNU Sumbar Yasrul Huda menyebutkan, siap menjalankan program kerja LAZISNU sebagaimana yang diarahkan PWNU Sumbar. "Dengan dukungan pengurus, warga Nahdiyin dan umat insyaallah berupaya menjalankan tugas dari LAZISNU ini. Masukan dan saran dari berbagai pihak demi kemajuan LAZISNU ini kita terima," kata Yasrul yang kini menjabat Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Imam Bonjol.


Pengurus LAZISNU Sumbar masa khidmat 2020-2025 dipimpin Yasrul Huda. Ia dibantu Wakil Ketua Roni Andespa, Sekretaris Andri Ashadi, Wakil Sekretaris Rahmat Satria Dinata, Bendahra Rahmawati, dan anggota M Yasir Arafat, Lilis Harinati Hasibuan, Bahsori.


Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Syakir NF