Nasional

NU Care Salurkan Ventilator Oksigen ke RSPAD Gatot Soebroto

Rab, 14 Juli 2021 | 13:00 WIB

NU Care Salurkan Ventilator Oksigen ke RSPAD Gatot Soebroto

Penyaluran bantuan ventilator dari NU Care-LAZISNU ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (14/7). (Foto: NU Care)

Jakarta, NU Online

NU Care-LAZISNU menyerahkan bantuan ventilator oksigen ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (14/7/2021). Bantuan ini sebagai upaya membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

 

Manajer Penyaluran NU Care-LAZISNU, Ahyad Alfida'i mengungkapkan bahwa NU Care-LAZISNU senantiasa aktif berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia sejak awal wabah Covid-19 melanda.

 

"NU Care-LAZISNU sudah menyalurkan jutaan masker, ratusan ribu paket sembako, dan bantuan lainnya yang dikoordinir oleh NU Care-LAZISNU di seluruh daerah di Indonesia," kata Ahyad.

 

Ia menjelaskan untuk penanganan Covid-19 di berbagai daerah, NU Care-LAZISNU telah menyalurkan dana lebih dari Rp770 miliar.

 

"Hari ini kita serahkan ventilator ke RSPAD Gatot Subroto, sebagai bentuk komitmen NU Care-LAZISNU bersama pemerintah menangani Covid-19 di Indonesia," imbuhnya.

 

Bantuan ventilator oksigen diterima langsung oleh Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr A Budi Sulistya. Turut mendampingi Wakil Ketua RSPAD, Mayor Jenderal TNI dr Lukman Ma’ruf, Kapoksahli Mayor Jenderal TNI dr Purwo, Dirjangmed Brigjend TNI dr Agus Yunianto, serta para perwira tinggi dan menengah RSPAD Gatot Subroto.

 

Kepala RSPAD Gatot Subroto, Letnan Jenderal TNI Budi Sulistya mengatakan bantuan ventilator tersebut menjadi energi baru dalam penanganan Covid-19 di RSPAD Gatot Subroto. Karena itu pihaknya menyampaikan terima kasih kepada NU. Menurut dia, saat ini kebutuhan ventilator cukup tinggi. Sebab, banyak pasien yang dirawat saat ini menggunakan ventilator.

 

"Dengan hadirnya ventilator ini menjadi energi baru dalam penanganan Covid-19 di RSPAD Gatot Subroto," ujar Budi. 

 

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bahu-membahu menangani Covid-19 di Indonesia dengan mematuhi protokol kesehatan.

 

Adapun bantuan ventilator tersebut bersumber dari hasil kerja sama NU Care-LAZISNU dan Tokopedia.

 

Pelaksana program kerja sama NU Care-LAZISNU dan Tokopedia, Slamet Tuharie menyampaikan bahwa NU Care-LAZISNU dan Tokopedia telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan Covid-19 berupa sembako untuk dhuafa, tes Swab gratis untuk santri, guru ngaji, dan relawan penanganan Covid, serta bantuan lainnya.

 

Cara kerja ventilator

Dikutip dari hellosehat.com, ventilator umumnya dibutuhkan ketika paru-paru pasien tidak lagi mampu menghirup oksigen yang dibutuhkan tubuh. Alat ini berfungsi untuk membantu pasien bernapas, tapi tidak untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.

 

Pada penggunaan ventilator, pertama-tama, dokter memberikan obat untuk membius pasien dan membuat rilek otot pernapasan pasein. Dokter kemudian memasukkan tabung ke dalam saluran pernapasan pasien. Sementara itu, ujung lain tabung terhubung dengan mesin ventilator.

 

Mesin ventilator menyalurkan udara kaya oksigen lewat tabung ini. Jumlah dan tekanan udara diatur dengan mesin ventilator serta dipantau dari monitor. Sebelum memasuki tubuh, udara akan melewati humidifier sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh.


Ventilator berguna agar pasien memperoleh oksigen yang dan mengeluarkan karbondioksida dari tubuhnya. Ventilator membantu menghemat energi, sebab salah satu komplikasi pada pasien Covid-19 adalah gagal napas atau kepayahan karena energinya habis untuk bernapas.

 

Kebutuhan ventilator di Indonesia

Dari laman yang sama disebutkan, hingga Maret 2020, Indonesia baru mempunyai 8.413 ventilator yang tersebar di lebih dari 2.000 rumah sakit, dan cakupan yang belum merata. Padahal, jumlah pasien positif terus melambung dan mereka berasal dari berbagai wilayah.

 

Dengan kondisi saat ini, angka kasus di Indonesia diperkirakan mencapai 54.278 kasus pada pertengahan Mei 2020. Prediksi ini disampaikan oleh Irwandy, Ketua Departemen Manajemen RS, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, berdasarkan perkembangan data dan hasil riset beberapa negara.

 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 persen (8.794) pasien yang dirawat di rumah sakit memerlukan perawatan di ICU. Berkaca dari kasus di Tiongkok dan Inggris, menurut Irandy, sekitar 60 persen (5.171) pasien kritis akan membutuhkan ventilator.

 

Selain jumlah pasien yang terus bertambah, pasien rata-rata perlu dirawat setidaknya selama delapan hari di ICU. Ini berarti tiap ventilator akan digunakan untuk satu pasien Covid-19 dalam waktu yang relatif lama. 

 

Ketersediaan ventilator oksigen untuk pasien Covid-19 saat ini lebih banyak, seiring meningkatnya kenaikan jumlah pasien sejak beberapa bulan terakhir.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori