Daerah

Harap Petani Berdaya, LAZISNU Malang Bantu Pengelolaan Beras

Rab, 19 Agustus 2020 | 01:30 WIB

Harap Petani Berdaya, LAZISNU Malang Bantu Pengelolaan Beras

Proses kerja sama LAZIZNU Kabupaten Malang dalam tata kelola beras. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Malang, NU Online

Beras menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Pada musim panen, kerap kali petani mengeluh turunnya harga beras, karena melimpahnya pasokan. Di Kabupaten Malang, kebanyakan petani adalah warga NU.

 

Untuk itu, Unit Pengumpul Zakat, Infaq dan Shadaqah NU Care Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Malang, Jawa Timur bersama penggilingan padi UD Lumintu melakukan penandatanganan kerja sama.

 

“Melimpahnya pasokan beras dari petani yang kebanyakan dari mereka adalah Nahdliyyin, dapat dikelola dan dipasarkan secara bersama melalui NU Care LAZISNU Kabupaten Malang. Ini peluang besar untuk memenuhi kebutuhan warga,” kata H Abdul Malik, Rabu (19/8).

 

Ketua NU Care LAZISNU Kabupaten Malang tersebut menjelaskan bahwa isi dari kesepakatan salah satunya kedua belah pihak berkomitmen untuk menerima dan memasarkan beras premium kemasan 5 kilogram yang gabahnya diproduksi Nahdliyin.

 

“Produksi gabah petani yang merupakan warga NU di Kabupaten Malang sangat berlimpah, sehingga perlu dikembangkan,” ungkap Malik.

 

Hal ini menjadi program utama dari divisi usaha NU Care LAZISNU Kabupaten Malang untuk merebut pasar dan membantu masyarakat. Lembaga ini mengambil beras ke petani dengan harga tinggi, tapi dijual kemasyarakat dengan harga terjangkau.

 

“Untuk memenuhi kebutuhan petani dan masyarakat, kami mengambil ke petani dengan harga tinggi dan terjangkau, lalu beras premium lima kilo itu kami jual ke masyarakat dengan harga murah dan terjangkau,” urai Heru Siswanto.

 

Sekretaris NU Care LAZISNU Kabupaten Malang ini mengemukakan bahwa hasil pemasaran beras akan memberikan manfaat kepada petani dan masyarakat. Konsep inilah yang dinamakan keseimbangan karena petani tidak menjerit lantaran murahnya harga beras, sedangkan masyarakat tidak menangis karena tingginya harga beras.

 

"Beras itu dinamakan Produk Beras Rice NU dengan kualitas beras bengawan super,” tuturnya.

 

Diharapkan dari penandatanganan kerja sama ini menjadi awal dari mensejahterakan masyarakat dan petani. Karena menjaga kesenjangan patut didukung, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani dan membantu warga.

 

“Semoga kerja sama ini bisa memberikan kepada masyarakat dan petani,” tutupnya.

 

Kontributor: Rof Maulana

Editor: Ibnu Nawawi