Daerah

Ibu-ibu Pengajian di Pundong Bantul Bikin Masker untuk Dibagikan ke Warga

Sel, 7 April 2020 | 21:30 WIB

Ibu-ibu Pengajian di Pundong Bantul Bikin Masker untuk Dibagikan ke Warga

Ibu-ibu pengajian Al-Mahmudah di Dusun Badan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, DI Yogyakarta melakukan pembuatan masker yang akan dibagikan kepada warga. (Foto: Markaban Anwar)

Bantul, NU Online
Ibu-ibu pengajian Al-Mahmudah di Dusun Badan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, DI Yogyakarta melakukan pembuatan masker secara mandiri. Masker-masker ini nantinya akan dibagikan kepada warga.
 
Pembuatan masker tersebut untuk mengikuti imbauan terbaru dari Pemerintah supaya masyarakat memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, guna mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
 
Ketua pengajian Al-Mahmudah, Nur Aini mengatakan pembuatan masker dilakukan karena saat ini masker sulit didapatkan. "Untuk itu saya mengajak kelompok ibu-ibu pengajian malam Minggu untuk bersama-sama membuat masker secara mandiri," katanya, Senin (7/4).
 
Ia mengatakan target pembuatan masker untuk semua warga Dusun Badan. "Dalam pendistribusiannya nanti kami bersinergi kerjasama dengan Anak Ranting NU Badan," sebutnya. 
 
Ia mengungkapkan pentingnya gotong-royong, saling jaga, dan saling membantu semua masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona. "Jangan sampai warga Dusun Badan ada yang terkena Covid-19 ini," ugkap Nur Aini.
 
Isti Purwanti, salah warga yang terlibat dalam kegiatan ini menyampaikan untuk bahan-bahan pembuatan masker, mereka mengupayakan secara patungan.
 
"Untuk bahan kain ada yang dibeli, ada juga yang disumbang dari warga, pengerjaan dilakukan ibu-ibu yang bisa menjahit. Ada yang nyumbang uang, juga ada yang nyumbang konsumsi minuman dan makanan ringan, yang nyumbang tenaga juga ada," paparnya.
 
Ketua PAR NU Badan, Supri Abrori menyampaikan bahwa apa yang digalang dan dilakukan kelompok pengajian Al-Mahmudah didukung sepenuhnya oleh Anak Ranting NU Badan.
 
Sejak pandemi Corona mewabah, pihaknya menggagas melakukan pembagian sembako kepada warga dhuafa. Dampak wabah corona telah memukul perekonomian warga yang mengandalkan penghidupan di sektor informal.
 
"Misalnya para penjual di pasar, penjual keliling, buruh harian, ataupun karyawan swasta. Imbauan pemerintah untuk berdiam di rumah membuat pasaran sepi sehingga pendapatan menjadi menurun tajam," ujarnya.
 
Pihaknya mengungkapkan sudah merekap data, siapa saja yang akan yang layak diberikan santunan paket sembako. "Ada 85 KK yang akan diberi santunan," imbuhnya.
 
 
Kontributor: Markaban Anwar 
Editor: Kendi Setiawan