Daerah PEDULI COVID-19

Imbas Corona, Pesantren Tebuireng Jombang Izinkan Ribuan Santri Pulang

Rab, 25 Maret 2020 | 03:15 WIB

Imbas Corona, Pesantren Tebuireng Jombang Izinkan Ribuan Santri Pulang

Parkir Makam Gus Dur, tempat penjemputan ribuan santri Tebuireng yang akan pulang. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Jombang, NU Online
Intensitas santri dalam berinteraksi dengan ustadz dan teman baik di lembaga pendidikan formal maupun kala di asrama membuat Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur mengeluarkan keputusan santri diizinkan pulang. 

Hal tersebut demi memastikan mereka tidak terpapar wabah virus corona atau Covid-19, sehingga ribuan santri sejak hari ini , Rabu (25/3) diperbolehkan pulang ke daerah masing-masing dengan sejumlah persyaratan.

Disampaikan Mudir Pesantren Tebuireng, H Lukman Hakim, bahwa keputusan untuk memberikan izin pulang ribuan santri telah diambil dalam rapat pengurus. 

"Sebetulnya memulangkan santri ini keputusan yang sulit. Tapi majelis keluarga, pengasuh, dan pimpinan di Pesantren Tebuireng memutuskan santri dikembalikan kepada orang tuanya," katanya kepada sejumlah insan media, Selasa (24/3).

Dijelaskannya, pemulangan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona di lingkungan pesantren. Apalagi dalam beberapa laporan disebutkan bahwa perkembangan virus ini semakin mengkhawatirkan dengan jatuhnya sejumlah korban.

Pertimbangan memulangkan karena sejumlah sebab. “Seketat apapun kami mensterilkan pesantren ini, tidak bisa karena guru-guru kami sebagian besar dari luar. Mereka setiap hari keluar masuk pesantren. Kemudian pengiriman logistik tiap hari keluar masuk pesantren. Kami tidak mungkin mensterilkan itu," terang H Lukman.

Karena pertimbangan tersebut, maka santri diizinkan belajar di rumah sampai batas waktu yang belum ditentukan. Namun demikian, akan diberikan sejumlah tugas secara daring (online) kepada para santri selama di rumah masing-masing.

“Saat di rumah, kami meminta kepada para orang tua mengawasi santri agar tidak terjangkit corona. Demikian juga santri berdoa agar Indonesia selamat dari wabah ini,” pintanya.

Terkait teknis pemulangan akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut berdasarkan kota dan jamnya juga ditentukan agar bisa tertib, serta menjaga keselamatan. 

“Para santri dari daerah aman dari penyebaran virus corona di Jatim boleh dijemput orang tuanya. Penjemputan dilarang menggunakan angkutan umum,” ungkapnya.

Lokasi penjemputan dipusatkan di lapangan parkir kawasan Makam Gus Dur. Sedangkan untuk santri putri di lapangan Universitas Hasyim Asy'ari.

"Untuk yang jauh, seperti dari Jateng, Banten dan Jabar kami fasilitasi bus antar. Supaya aman dan tidak bersentuhan dengan orang di luar," jelasnya.

Dikemukakannya, pihak pesantren telah menyiapkan setidaknya 10 bus untuk memulangkan para santri yang berasal dari sejulah provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan sekitarnya. 

“Mereka akan diantar selama dua hari, yaitu Jumat (27/3) dan Sabtu (28/3),” katanya.

Sedangkan para santri dari luar Jawa dan dari daerah yang menjadi sebaran virus corona diimbau tetap tinggal di Pesantren Tebuireng. Pihaknya juga tidak melarang para santri yang ingin tetap tinggal di pesantren selama orang tua memberi izin.

"Kemungkinan ada santri yang tetap di sini berdasarkan saran orang tuanya, dan anaknya mau, kami persilakan," pungkasnya.

Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Musthofa Asrori