Daerah

IPNU Jakpus Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja

NU Online  ·  Rabu, 17 September 2014 | 05:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) serta perekrutan ketua Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja masyarakat, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kantor Kecamatan Senen Jalan Kramat Raya No.114, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (16/11).
<>
Acara yang dibuka oleh wakil camat Senen ini dihadiri antara lain Kepala BKKBN Jakarta Pusat Bapak, Dr. H. Sudarmaji, Ketua PPLKB Kecamatan Senen Ibu Lilis, Ketua PC IPNU Jakpus Friady Maulana, Pengurus PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Senen, serta perwakilan pelajar tingkat SLTA se-Kecamatan Senen.

Proses kegiatan perekrutan ini melibatkan Pelajar NU Senen untuk membentuk PIK remaja Jalur Masyarakat (Jamas) di setiap kecamatan yang ada di Jakarta Pusat. Sugianto, anggota dari IPNU Senen, terpilih menjadi ketua PIK remaja Jamas kecamatan setempat.

Friady Mulana, Pembina PIK Remaja sekaligus Ketua IPNU Jakarta Pusat, mengatakan selama ini banyak remaja yang tidak memahami permasalahan kesehatan reproduksi. Kekurangpahaman remaja terhadap permasalahan ini bisa membawa pengaruh buruk bagi kesehatan masyarakat pada umumnya.

Kesadaran ini, katanya, akan memberi pegangan kepada para remaja putra dan putri untuk peduli pada kesehatan mereka dan tidak mudah terpengaruh untuk melakukan aktivitas budaya seks bebas. “Apalagi IPNU dan IPPNU selama ini telah gencar mengumandangkan kampanye anti seks bebas di kalangan anggotanya, ujar Maulana kepada NU Online.

Senada dengan Friady, Kepala BKKBN Jakpus Sudarmaji mengatakan, kaum remaja memang rentan terhadap serangan IMS (Infeksi Menular Seksual). Dengan sosialisasi seperti ini, akan tumbuh kesadaran untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan. Semua berharap agar masyarakat terutama kaum remaja menjaga kesehatan reproduksi mereka dan untuk tidak menikah di usia dini.

“Menikah usia dini banyak sisi negatifnya dari pada sisi positifnya.” Kata Sudarmaji. Teman-teman PIK remaja yang sudah terbentuk di tingkat kecamatan senen bisa mensosialisakan kesehatan reproduksi remaja di lingkungan mereka sendiri”. (Ansori/Mahbib)