Daerah

ISNU Kota Pasuruan Isi Masa Pengenalan Kampus di ITS NU

NU Online  ·  Senin, 10 September 2018 | 02:30 WIB

Pasuruan, NU Online 
Seni adalah dunia yang kini semakin dicari.  Sebab di dalam kesenian ada kreativitas, juga inovasi, dan di dalamnya terdapat produktivitas. 

Pada acara taaruf dan masa orientasi mahasiswa baru, Institut Tehnologi dan Saint Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pasuruan, Jawa Timur mempercayakan kepada Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Pasuruan untuk memantik minat para mahasiswa terkait dengan hal kesenian. 

Sama halnya dengan berbagai lembaga pendidikan yang mencoba menjawab tantangan zaman untuk melahirkan generasi kaya akan kreativitas. Di kampus ini juga membuka program studi desain komunikasi visual untuk membentuk jiwa dan pribadi kreatif. 

Dalam penjelasannya, Yudha Prihantanto selaku anggota ISNU Kota Pasuruan yang juga seniman menyebutkan bahwa seni sudah dalam genggaman antara saku baju dan jempol yang tanpa batas. “Di sinilah peranan seni untuk memadupadankan kreativitas,” katanya, Ahad (9/9).

Dirinya mengajak mahasiswa baru jangan hanya menjadi barisan pemrotes tapi tidak memberikan solusi. “Jadilah pribadi kreatif karena mampu memuat sampah menjadi benda berharga” ujar Yudha.

Sementara Alfan selaku Ketua PC ISNU Kota Pasuruan menyampaikan bahwa badan otonom di NU ini siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan kemanfaatan pada masyarakat luas. 

Dua bulan yang lalu ISNU bersenergi bersama IPNU memberikan santunan untuk abang becak dan panti asuhan. “Sedangkan bulan ini, ngaji kesenian dan insyaallah akan dibentuk sebuah kegiatan rutin, yakni ruang kreatif,” jelasnya. 

Keberadaan kegiatan tersebut sebagai program yang dibangun untuk melahirkan pribadi kreatif. “Selain itu, ada literasi calon sarjana, tadabbur alam dan bentuk-bentuk kegiatan lain,” ungkapnya. 

Dirinya berharap program yang dilakukan selama ini mendapat dukungan banyak pihak. “Juga menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas generasi muda khususnya di kota santri ini,” pungkasnya. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)