Daerah

Jaga Stabilitas Sistem Keuangan dengan Cara Tak Simpan Dolar

Sab, 8 September 2018 | 01:30 WIB

Probolinggo, NU Online
Tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar beberapa hari terakhir memberikan tantangan tersendiri bagi sistem moneter di Indonesia. Oleh karenanya, peran Bank Indonesia sangat diperlukan dalam menjaga stabilitas moneter di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB H. Faisol Riza dalam acara sosialisasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Kabupaten Probolinggo, Jumat (7/9).

"Sudah saatnya kita turut berperan aktif dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, dengan cara tidak menyimpan dolar," katanya di hadapan para mahasiswa, dosen dan jajaran Unuja Paiton.

Menurut Faisol Riza, dengan cara tidak menyimpan dolar, minimal para mahasiswa dan dosen serta seluruh keluarga besar Unuja Paiton bisa membantu sistem moneter di Indonesia.  

"Sudah saatnya peran mahasiswa harus selalu rajin menabung. Seperti contohnya atlet peraih medali emas pada cabang olahraga panjat tebing Asian Games 2018 yang turut hadir pada kegiatan ini. Marilah bersama-sama kita galakkan keluarga gemar menabung," pungkasnya.

Sementara Kepala Divisi Perhitungan dan Verivikasi Premi LPS Jakarta Budi Joyo menyampaikan pentingnya keamanan bagi nasabah menjadi prioritas dalam sisem pengelolaan keuangan. 

"Oleh karena itu diperlukan peran LPS yang berfungsi sebagai penjamin simpanan nasabah penyimpan dan pemeliharaan bagi stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya," katanya.

Menurut Budi Joyo, sejarah LPS berangkat dari krisis moneter tahun 1998. "Tugas dari LPS adalah menjamin simpanan nasabah dan menjaga stabilitas perbankan," tegasnya. 

Kegiatan yang mengambil tema "Peran LPS dalam Menjaga Stabilitas Nasional" ini diikuti oleh seluruh mahasiswa, dosen dan rektor dari Unuja Paiton. (Syamsul Akbar/Fathoni)