Daerah

'Jejak Langkah 2 Ulama' Diputar di Purbalingga, Jateng

Ahad, 16 Februari 2020 | 15:00 WIB

'Jejak Langkah 2 Ulama' Diputar di Purbalingga, Jateng

Poster 'Jejak Langkah 2 Ulama' (Foto: facebook)

Purbalingga, NU Online
Kabar gembira bagi warga Purbalingga dan sekitarnya. Pasalnya Kabupaten Purbalingga bakal menjadi salah satu tempat pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama.
 
Nur Sahid, panitia lokal mengatakan film ini akan diputar di Kabupaten Purbalingga hanya di satu tempat dengan dua sesi atau dua kali tayang.
 
"Pemutaran akan dilaksanakan pada Rabu tanggal 26 Februari 2020 mendatang dengan dibagi dua kali pemutaran. Pertama pada pukul 15.00-17.00 WIB, dan pemutaran kedua pada pukul 20.00-22.00 WIB," paparnya, Ahad (16/2).
 
Pemutaran film bertempat di Balai Desa Selanegara Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. Pemilhan tempat berdasarkan penunjukan langsung dari penyelenggara pusat yang berkedudukan di Jombang.
 
"Balai Desa Selanegara berlokasi di jalur besar menuju Kota Purbalingga sekitar sembilan kilometer dari Purbalingga kota menjadi alasan utama penentuan lokasi pemutaran. Selain jarak dari kota tidak begitu jauh juga berlokasi di tengah Kecamatan Kaligondang, sehingga harapan saya lebih mudah para penonton mencari lokasinya," tambahnya.
 
Pemutaran di Purbalingga bekerjasama dengan Karang Taruna 'Sebba Nusa' Desa Selanegara sebagai tuan rumah.
 
Untuk menonton film ini setiap penonton dikenai infak tiket sebesar Rp20.000. Penonton akan mendapatkan wedang atau minuman khas Purbalingga.
 
Nur Sahid menambahkan tiket dan tempat terbatas hanya 300 tiket yang disediakan. "Bila pembelian tiket via WA ternyata masih tersisa maka penonton dapat membeli on the spot," katanya.
 
Untuk info tiket dan kontak panitia dapat menghubungi Nur Sahid (082-328-883 -985), Ngabidin (082-137-695-669), dan Kuwanto (085-211-064-756).
 
Film Jejak Langkah 2 Ulama merupakan karya kolaborasi antara Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah.
 
Film menceritakan dua tokoh pendiri organisasi besar Indonesia, yaitu Hadratusyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
 
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan dua ormas Islam terbesar di Tanah Air yang aktivitasnya selalu berdampingan selama hampir satu abad. Meski ada beberapa perbedaan dalam aktivitas organisasi dan manhaj dakwahnya, namun Muhammadiyah dan NU sejatinya memiliki banyak persamaan.
 
Salah satunya adalah pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari sama-sama pernah menjadi santri Kiai Shaleh Darat, tokoh ulama besar dari Semarang.

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz, mengatakan bahwa film ini juga sekaligus menegaskan upaya sekelompok kecil dan individu yang selama ini berusaha membelokkan dengan menempatkan kedua tokoh (Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim) seolah-olah berseberangan.
 
Kontributor: Ahmad Prayitno
Edtor: Kendi Setiawan