Daerah

Jelang Haul Ke-93, Ribuan Umat Islam Ziarahi Makam Habib Ahmad Al-Attas

NU Online  ·  Jumat, 19 April 2019 | 17:00 WIB

Jelang Haul Ke-93, Ribuan Umat Islam Ziarahi Makam Habib Ahmad Al-Attas

Haul ke-93 Habib Ahmad Alatas Pekalongan

Pekalongan, NU Online
Ribuan umat Islam dari berbagai daerah sejak kemarin menziarahi makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Athas yang terletak di komplek pemakaman Sapuro Pekalongan Jawa Tengah.

Puncak peringatan haul-93 akan dilangsungkan pada Sabtu (20/4) bakal dihadiri puluhan ribu ummat Islam dari berbagai penjuru tanah air dan sejak malam harinya sudah berdatangan dan menginap di rumah-rumah penduduk sekitar makam.

Pimpinan rombongan ziarah asal Boyolali Jawa Tengah, Amrullah kepada NU Online mengatakan, pihaknya datang dengan membawa rombongan dua bis dan sengaja pada malam hari sebelum haul rutin hadir di Pekalongan.

"Ini bagian dari kegiatan ziarah Wali Songo yang waktunya dibuat bersamaan dengan Haulnya Habib Ahmad," jelasnya.

Dikatakan, haul yang diselenggarakan bertepatan pada tanggal 14 Sya'ban 1440 Hijriyah lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya, karena bersamaan libur nasional, sehingga yang hadir berziaran cukup banyak.

"Ya malam ini tampak penuh dalam makam maupun luar makam, bahkan untuk bisa duduk bersama rombongan harus antri menunggu giliran," ujar Amrullah.

Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib al-Athas dilahirkan di kota Hajren, Hadramaut, Yaman pada tahun 1255 H. Pada masa kecilnya, beliau mendapat didikan langsung dari orang tuanya beliau adalah Al-Habib Abdullah bin Thalib al-Aththas dan asy-Syarifah Zaenah Binti Ahmad AlKaf dalam bidang agama. 

Setelah dirasakan cukup menimba ilmu dari ayahnya, beliau kemudian meneruskan menuntut ilmu kepada para ulama besar yang ada di Hadramaut. Kemudian Habib Ahmad berkeinginan untuk melanjutkan perjalanan dakwah beliau ke Indonesia dan menuju ke Kota Pekalongan dan menetap hingga akhir hayat.

Habib Bagir sendiri merupakan generasi keempat penerus Habib Ahmad, setelah ayahnya Habib Ahmad bin Ali Alatas, meninggal dunia hari Ahad, seminggu sebelum acara khaul.

Sehari menjelang khaul, pada malam harinya di Masjid Raudhah diselenggarakan acara khatam shahih Bukhari, salah satu mata pelajaran keagamaan yang diberikan kepada murid-muridnya selama almarhum hidup. (Muiz)