Daerah

Ketua LTN PBNU: Muslimat NU Harus Ciptakan Kegiatan Bertujuan Kemaslahatan Bersama

Sen, 6 Maret 2023 | 14:45 WIB

Ketua LTN PBNU: Muslimat NU Harus Ciptakan Kegiatan Bertujuan Kemaslahatan Bersama

Pelantikan Muslimat NU Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (4/3/2023). (Foto: istimewa)

Bogor, NU Online

Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr (Infokom dan publikasi) PBNU H Ishaq Zubaedi Raqib mengingatkan bahwa Cileungsi memang khas, karena termasuk daerah yang sangat heterogen. Berbagai macam dan jenis amaliyah keagamaan menyebar hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Ia meminta agar arah semua kegiatan Muslimat adalah untuk kemaslahatan bersama.


"Hindari perpecahan dan jauhi perselisihan. Usahakan apa-apa dibicarakan bersama-sama," kata Edi, sapaan Ishaq Zubaedi Raqib,saat memberi sambutan usai pelantikan Pengurus Muslimat Desa Pasiringin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat di teras Masjid Annur, pada Sabtu (4/3/2023).

 

Ia memberi target kepada pengurus Muslimat Pasirangin, Cileungsi. Sebagai badan otonom dengan anggota terbesar di lingkungan NU, Muslimat memiliki ruang khidmah yang sangat luas dan mengakar hingga ke lapisan terbawah masyarakat. 


"Muslimat Pasirangin yang baru dilantik, harus bersyukur karena ibu-ibu tergerak hatinya untuk berkhidmah dalam kepengurusan NU. Suara hati itu, saya yakin adalah berkah doa para kiai dan barokah para muassis jam'iyyah kita," katanya.


Terpilih Sumiati Askar sebagai ketua, Elok Ngawikani dan Sri Kusrini masing-masing sebagai wakil ketua 1 dan wakil ketua 2 serta sejumlah pengurus pada sejumlah bidang pengabdian. Diingatkan Edi, menjadi pengurus badan otonom, lembaga, dan badan khusus di NU bukan untuk mencari ketenaran pribadi apalagi untuk kepentingan-kepentingan pribadi di luar jamaah dan jam'iyah. 


"Menjadi pengurus, justru terbuka kesempatan untuk membatasi kesenangan pribadi dan jangka pendek kepada kepentingan jama'ah dan jam'iyah serta ibadah jangka panjang. Bukankah kita semua berharap dan berdoa agar dapat kesempatan diakui sebagai santri dan murid para kiai, ulama dan muassis, Bu? Ini kesempatan yang langka dan mahal," kata wartawan senior itu. 


Mengutip Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Edi mengingatkan bahwa warga NU saat ini, saat masuk di abad kedua, tinggal mengikhtiarkan barokah dari maqam-maqam amal yang sudah dibangun para kiai dan ulama. Maqam-maqam itu ibarat lumbung raksasa berisi kekuatan barokah, lanjut Edi, sehingga nahdliyin dan nahdliyat di abad kedua NU, tinggal menikmati dan menjaga sebaik-baiknya. 


"Para guru kita, kiai dan ulama serta habaib, dan terutama para muassis NU, telah menanam nilai-nilai baik di atas tanah subur, di bentangan Ibu Pertiwi. Tanaman itu berupa ajaran ahlussunnah wal jama'ah an Nahdliyah khas Indonesia. Tanaman yang sudah kita nikmati. Maka, sejak saat ini, teguhkan dalam hati dan tindakan kita, agar kita juga mampu menanam, sehingga buahnya dapat dinikmati oleh generasi setelah kita," serunya. 


Hadir dalam mengambil pengukuhan kepengurusan Ketua Muslimat Cileungsi, Umi Rosyidah, Sekretaris MWC NU Cileungsi Ust Syahri Ramdhani, Ketua NU Ranting Pasirangin KH Asymuni Adnan, Ketua DKM Annur Ust Tahmid, aparat desa, babinsa, bhabinmaspol, serta para tokoh masyarakat sekitar.


Editor: Syakir NF