Daerah

Khatmil Qur'an, Kiat Pelajar NU Tangkal Virus Corona

Sel, 17 Maret 2020 | 09:30 WIB

Khatmil Qur'an, Kiat Pelajar NU Tangkal Virus Corona

Para siswi SMA Ma’arif 1 Pamekasan duduk di lantai kelas mengkhatamkan Al-Qur'an. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Wabah penyebaran virus Corona harus disikapi secara berimbang; tidak cukup dengan langkah medis, tapi juga dibutuhkan upaya non-medis yang mengarah pada spiritualitas.

 

Itulah yang mendasari Sekolah Menengah Atas (SMA) Ma'arif 1 Pamekasan, Terrak, Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melangsungkan kegiatan pencegahan virus Corona dengan pendekatan spiritualitas. Yakni, dengan mengkhatamkan Al-Qur'an di tiap-tiap kelas, Senin (16/3).

 

Tidak hanya siswa, para guru juga tampak terlibat aktif dalam pembacaan ayat-ayat suci tersebut. Setelah sebelumnya berwudlu, mereka membacanya di lantai sembari bersila.

 

Meskipun sibuk membaca Al-Qur'an, tidak lantas para pelajar NU itu mengabaikan pelajaran yang sudah terjadwal. Materi ajar dan proses belajar mengajar tetap berlangsung lancar.

 

"Sebelum memulai pelajaran, para pelajar mengkhatamkan al-Qur’an. Para guru terlibat. Kami melakukannya penuh khidmah," ungkap guru mata pelajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), Ustaz Abu Siri.

 

Diterangkan, masing-masing pelajar tidak dibebani mengkhatamkan al-Qur'an secara utuh. Tapi, masing-masing orang dicukupkan hanya satu juz.

 

"Masing-masing pelajar membaca satu juz Al-Qur’an hingga lengkap 30 juz. Sisanya dibagikan lagi sampai mereka semua mendapatkan bagian. Selain menghatamkan Al-Qur’an, para pelajar juga menggelar istighotsah. Kami sangat bersyukur mereka melakukannya dengan penuh suka cita," ujar Ustaz Abu Siri.

 

Di samping menjalankan tradisi an-Nahdliyah, menurut Ustaz Abu Siri, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut surat edaran Gubernur Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan berkenaan pandemik Virus Corona atau Covid-19.

 

Alumnus Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Bettet Pamekasan itu menambahkan, para pelajar SMA Ma’arif 1 Pamekasan tidak hanya sehat jasmani, tapi kesehatan rohani mereka juga terjaga.

 

“Dengan harapan semua siswa terhindar dari wabah penyakit termasuk wabah virus Corona,” tegasnya.

 

Terkait dengan perilaku sehat, SMA Ma'arif 1 Pamekasan menyosialisasikan tujuh hal penting dalam menyikapi pandemi Corona. Pertama, Corona merupakan virus berukuran besar. Diameter virus ini 400-500 micro, sehingga masker jenis apa pun dapat mencegah masuknya ke tubuh kita dan tidak perlu menggunakan masker yang mahal.

 

"Kedua, virus Corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara," urainya.

 

Ketiga, apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup.

 

Keempat, apabila menempel di kain, virus corona dapat hidup selama 9 jam, sehingg mencuci pakaian atau menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 jam sudah cukup untuk membunuhnya.

 

"Kelima, apabila menempel di tangan, virus Corona dapat hidup selama 10 menit, sehingga menyediakan sterilizer berbahan dasar alkohol cukup untuk berjaga-jaga," paparnya.

 

Keenam, apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus Corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas . Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan.

 

Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting.

 

"Terakhir, berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru," tukasnya.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR