Daerah

Kopri PMII Sumbar Sebut SKK Penting bagi Kader

Sab, 21 Desember 2019 | 07:00 WIB

Kopri PMII Sumbar Sebut SKK Penting bagi Kader

Armaidi Tanjung (tengah) (Foto: NU Online/Armaidi)

Bukittinggi, NU Online 
Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Pengurus koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Barat Rizka Adilla menegaskan, pelaksanaan Sekolah Kader Dasar (SKK) merupakan jenjang kaderisasi kedua setelah Sekolah Islam dan Gender (SIG). 
 
"Semua kader Kopri PMII wajib mengikuti SKK setelah SIG. Harapannya dari kader Kopri yang mengikutinya dapat membangun karakter diri dalam menghadapi perubahan zaman," ujarnya. 

Demikian diungkapkan Ketua Kopri PKC Sumatera Barat Rizka Adilla, Jumat (20/12), di hadapan puluhan peserta Sekolah Kader Dasar (SKK) se-Sumatera Barat dan Peringatan Harlah ke-52 Kopri PKC PMII Sumbar yang dihelat di Garegeh, Kota Bukittinggi. 

Menurut Rizka Adilla, peningkatan kesadaran bagi kader Kopri bahwa keberadaan perempuan tersebut perlu dirasakan masyarakat, khususnya di kampus dan di lingkungan sendiri.
 
”SKK ini penting dalam peningkatan kualitas dan wawasan kader Kopri ke depan,” kata Rizka Adilla, mantan Ketua PC PMII Kota Pariaman. 

Pemateri SKK, Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman Armaidi Tanjung menegaskan, harus cerdas bermedia sosial. Jangan sampai kader Kopri menjadi korban dari media sosial, namun harus berperan aktif menyebarkan narasi-narasi positif.

Menurutnya, sebagai mahasiswa, kader Kopri harus mampu memanfaatkan media sosial untuk kegiatan positif dan bermanfaat. Jangan sampai kader Kopri menjadi korban media sosial sehingga mendatangkan mudarat dan merugikan diri sendiri. 
 
“Sudah saatnya kader Kopri PMII Sumbar membangun narasi-narasi positif dan bermanfaat bagi publik,” kata Armaidi Tanjung pendiri PMII Kota Pariaman ini. 
 
Dikatakan Armaidi Tanjung, kehadiran media sosial sudah merubah banyak tatanan kehidupan. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kader Kopri PMII harus mampu memanfaatkan media sosial dalam kehidupannya. 
 
Mereka yang tidak mampu menghadapi perubahan tersebut lanjutnya, maka akan tergilas zaman.

Ketua Bidang Maritim Pengurus Besar (PB) PMII Ayi Sopwanul Umam yang membuka SKK mengatakan, SKK ini penting dalam meningkatkan wawasan kader Kopri PMII ke depan. 
 
“Kaderisasi ini harus terus berlanjut. Karena kaderisasi merupakan jantungnya organisasi PMII. Termasuk di Bukittinggi agar kaderisasi terus dilanjutkan,” kata Ayi yang sekaligus melantik Pengurus Cabang PMII Kota Bukittinggi periode 2019-2020.  

Ketua Panitia SKK Sabrina Kurniawati kepada NU Online, Sabtu (20/12) menyebutkan, SKK dengan tema Revitalisasi Peran Perempuan Minang dalam Meningkatkan Character Building untuk Kemajuan Negeri, berlangsung hingga Ahad (22/12), diikuti 15 orang terdiri dari PC PMII Bukittinggi, Padang, Pariaman.

Sebelumnya, Mabincab PMII Kota Bukittinggi Syamsurizal meminta kader PMII Bukittinggi terus jaga kebersamaan. Meskipun PMII Kota Bukittinggi pernah berdiri tahun 1980-1990-an, yang kemudian aktif lagi tahun 2010. 
 
“Sebagai alumni, kami siap mendorong kader-kader muda PMII Bukittinggi berkiprah dan beraktivitas,” kata Syamsurizal pengasuh Pesantren Al-Ma’arif Garegeh, Bukittinggi. 

Editor: Abdul Muiz