Daerah

Kurikulum 2013 Tekankan Siswa Kreatif dan Inovatif

NU Online  ·  Rabu, 26 Maret 2014 | 13:05 WIB

Jepara, NU Online
Instruktur Nasional Kurikulum 2013 H Achmad Slamet mengatakan, tujuan penting pemberlakuan Kurikulum 2013 ialah agar peserta didik mampu berpikir tingkat tinggi (metakognitif). Peserta didik lebih diarahkan pada aneka cara menelusuri asal sebuah jawaban.
<>
“4 itu bisa 2+2, 1+3, 4+0. Jadi siswa melakukan improvisasi,” terang Slamet kepada ratusan peserta pelatihan pendidikan kognitif di pesantren Balekambang Jepara, Selasa (25/3). 

Menurut Guru Besar Ilmu Manajemen Pemasaran Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu, metakognitif lebih pada bagaimana peserta didik memperoleh jawaban angka empat itu asalnya darimana.

“Sedangkan 2 + 2 = 4 itu cara berpikir sederhana,” ia memberi contoh.

Contoh lain yang dikemukakan Slamet ialah seperti apa peserta didik melacak es krim dengan harga Rp.1.000. Guru di kelas sebagai fasilitator, lanjut Slamet, dapat mengajak siswa ke pasar untuk mencari tahu kepada penjual yang bersangkutan.

“Apakah dengan harga Rp.1.000 pembeli sudah untung? Dan para siswa dianjurkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain,” tambahnya.

Berkaitan dengan tujuan peningkatan kemampuan pengetahuan siswa tingkat SMA, SMK juga demikian. Di SMK, siswa harus bisa memecahkan masalahnya secara mandiri. Karenanya, siswa jurusan otomotif harus bisa memperbaiki mesin jika ada kerusakan.

Narasumber lain Muhammad Rahardian Syarif menceritakan pengalamannya saat belajar di Tokyo, Jepang. Menurutnya, siswa di sana dituntut berpikir kreatif dan memiliki inisiatif.

“Di Jepang saat pelajaran menggambar, siswa dilarang menggambar objek yang sama dengan temannya. Sehingga, siswa bebas berkreasi, menuangkan daya imajinasi semaksimal mungkin,” kata M Rahardian. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)